Kabar itu menyebabkan ribuan warga mendatangi Pekuburan Jarae, Kelurahan Mattirotappareng, Kecamatan Tempe untuk menyaksikan fenomena tersebut, Selasa (27/05/2014).
Almarhum Muhammad Yusbar yang meninggal sejak 12 April 2014 lalu dikabarkan hidup kembali setelah salah seorang kerabatnya mengaku didatangi almarhum melalui mimpi. Dalam mimpi itu, Yusbar mengaku bahwa dirinya masih hidup.
Mimpi kerabat almarhum kemudian menyebar ke warga lainnya. Hal ini menyebabkan ribuan warga mendatangi kuburan tersebut. Akibatnya, akses jalan trans Sulawesi menjadi macet total sejak siang hingga malam hari dan menyulitkan polisi lalu lintas untuk mengatur kendaraan.
"Iya, sudah berapa hari ini saya di sini terus atur lalu lintas, padahal bohong itu, mana ada mayat hidup kembali di dalam kubur," ujar Bripka Kahar, anggota Polantas dari Kepolisian Resor (Polantas Polres) Wajo.
Almarhum Yusbar merupakan pelajar kelas 3 Madrasah Tsanawiyah (MTs) yang orangtuanya tinggal di Jalan Jenderal Sudirman, Calaccu, Kelurahan Tempe Sengkang.
Sejak kabar menghebohkan itu kian meluas, keluarga almarhum terpaksa membongkar kuburan Yusbar. Pembongkaran yang disaksikan ribuan warga ini sempat sulit dilakukan karena warga terus berdesakan memenuhi lokasi pemakaman umum.
Setelah makamnya dibongkar, jasad Yusbar yang terbungkus kain kafan itu dibawa ke rumah orangtua almarhum dengan menggunakan mobil patroli polisi. Setelah dipastikan benar-benar sudah meninggal, mayat ini kembali dikuburkan sesuai dengan ajaran Islam.
"Setelah diangkat dan diperiksa, akhirnya saya perintahkan untuk dikubur kembali. Kasihan orang mati dibongkar kembali, padahal tidak hidup. Bahkan kepalanya sudah hampir hancur," kata Andi Arsal, Lurah Mattirotappareng.
sumber:
tribunnews.com