Cerita Tentang Para Ahli Kubur

Minggu, 18 Desember 2011

Orang Yahudi Tak Mampu Mengangkat Jenazahnya

Berita alam kubur pada pagi ini tentang sosok seorang ahli sufi bermazhab Cinta kepada ALlah SWT. Beliaulah salah satu teladan umat islam yang bernama Ma'ruf Al Kharqi.

Beliau banyak memiliki karomah yang snagat luar biasa hingga meninggal pun jenazahnya menolak ketika diangkat oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani.

Ma'ruf Al Kharqi merupakan ulama sufi penggagas paham cinta dalam dunia tasawuf.
Beliau hidup pada jaman Khalifah Harun Al Rasyid dari Dinasti Abbasiyyah.
Nama lengkapnya adalah Abu Mahfudz Ma'ruf bin Firus Al Kharqi.

Ketika beliau wafat, banyak orang dari berbagai golongan datang bertakziyah, baik islam maupun non islam termasuk juga Yahudi dan Nasrani.
Sebelum meninggal Ma'ruf berpesan atau berwasiat sebagai berikut,
"Jika ada kaum yang dapat mengangkat peti matiku, berarti aku adalah salah satu diantara mereka."

Ketika itu jenazahnya banyak yang memperebutkan, dan orang Nasrani mencoba untuk mengangkat peti matinya, namun rupanya peti mati itu tidak bisa diangkat meski diangkat oleh banyak orang Nasrani.
Begitu pula kala orang Yaudi mengankat peti matinya, juga tak bisa terangkat.

Ada seorang muslim yang waktu itu menemukan surat wasiat dari Ma'ruf yang berisi tersbut di atas.
Karena ada wasiat tersebut, maka orang islam berusaha mengangkatnya.
Ternyata peti mati itu bisa terangkat dengan sangat mudah dan berhasil.
Kemudian mereka menyalatkan dan menguburkan jenazahnya.

Senin, 12 Desember 2011

Wujud Amal di Alam Kubur

Berita Alam Kubur malam ini sangat menarik untuk disimak, tentang wujud amal yang ada di alam kubur.

Jika pada masa hidupnya seseorang senantiasa beribadah kepada Allah SWT, maka kelak mereka akan ditemani oleh sesosok yang rupawan dan berbau harum. Sosok itu adalah perwujudan amal saleh yang dilakukannya semasa hidup di dunia.
Sebaliknya, jika semasa hidupnya selalulalai dan ingkar kepada Allah SWT, maka kelak akan ditemani sosok menyeramkan yang berbau busuk.

Semua kisah dipetik dari hadits Rasulullah SAW tentang kubur.
Kisahnya.
Kehidupan di alam kubur atau alam Barzah adalah benar adanya.
Kelak, di alam kubur, setiap manusia akan menjumpai Malaikat Munkar dan Malikat Nakir. Kedua Malaikat itu akan mengajukan pertanyaan kepada si mayat.

Amal Berbau Harum.
Rasulullah SAW bersabda,
"Apabila ruh telah dikembalikan ke tubuhnya, maka akan datang dua orang malaikat yang berwibawa,mereka adalah Munkar dan Nakir yang akan bertanya,
Siapakah Tuhanmu?, Apakah yang akan kamu katakan kepada lelaki ini, yakni Muhammad? Jika yang meninggal itu orang yang saleh, maka ia akan menjawab, "Allah adalah Tuhanku dan Muhammad adalah utusan Allah dan Al Qur'an adalah diturunkan kepadanya dan aku mengimaninya.'

"Memang benar hambaku itu, maka hendaklah kamu semua hamparkan hamparan dari surga dan pakailah pakaian-pakaian dari surga untuknya, serta bukalah pintu-pintu surga untuknya."
"Maka terbukalah pintu-pintu surga untuknya disertai bau harum dari surga dan kuburnya pun menjadi luas sepanjang mata memandang."

Golongan Bergembira.
Setelah itu datanglah sesosok yang rupawan dengan pakaian indah dan berbau wangi.
Laluia berkata,
"Bergembiralah kamu dengan apa yang menyenangkan kamu."

Mayat itu lalu bertanya,
"Siapakah kamu? Allah SWT mengasii kamu, aku tidak pernah melihat seindah kamu di dunia."

Lalu laki-laki itu menjawab,
"Aku adalah amal salehmu di dunia."

Golongan Bersedih.
Rasulullah SAW bersabda,
"Kalau orang tersebut termasuk dalam golongan yang akan mendapat azab, apabila telah sampai ajalnya, maka malaikat akan turun dari langit dengan membawa pakaian azab, lalu datang malaikat maut duduk di dekat kepalanya dan berkata,
"Keluarlah kamu wahai nafsu yang kahat dan keluarlah dengan kemurkaan Allah SWT."

Rasulullah SAW bersabda,
"Apabila berpisah ruh dari badannya, maka segala sesuatu yang di langit dan di bumi mengutuknya. Semuanya akan mendengar kutukan tersebut termasuk manusia dan jin.Kemudian malaikat akan membawa ruh tersebut naik ke langit. Apabila mereka telah sampai di langit, maka tertutuplah pintu-pintu langit lalu terdengar suara,
"Pulangkanlah ruh tersebut. Lalu malaikat pun mengembalikan ke kuburnya. Setelah itu datangalah Munkar dan Nakir dengan suara seram, matanya seperti kilat yang menyambar.

Amal Berbau Busuk.
Kemudian malaikat itu duduk sambil bertanya,
"Siapakah Tuhanmu?
"AKu tak tahu," jawab si mayat.

Di waktu yang sama terdengarlah sebuah suara.
"Wahai Munkar dan Nakir, pukul saja orang itu."

Maka Munkar dan Nakir pun memukulnya dengan palu dari besi.
Dengan pukulan tersebut, maka menyalalah api dari kuburan itu. Tak hanya itu, kuburnya pun akan menjadi sempit hingga menghimpit tulang-tulangnya.

Setelah itu, datanglah sosok yang menghampiri si mayat dengan rupa paling buruk dan hina serta baunya sangat busuk.
Laki-laki itu lantas berkata,
"Allah SWT telah membalas kejahatanmu, maka demi Allah tidaklah kamu melakukan suatu kebajikan, tapi kamu senantiasa lalai untuk taat dan senantiasa melakukan kemaksiatan kepada Allah SWT."

Si mayat bertanya,
"Siapakah kamu?"
Laki-laki itu berkata lagi,
"Akulah amal perbuatanmu yang jahat."

Lalu dbukakanlah pintu neraka dan si mayat pun meihat tempat tinggalnya di neraka hingga datangnya hari kiamat.

Kamis, 01 Desember 2011

Ahli Puasa dapat Nikmat Kubur

Berita Alam Kubur pada malam ini tentang nikmat kubur yang diterima oleh seorang yang ahli berpuasa. Kita semua tentu sangat ingin mendapatkan nikmat kubur, semoga kita semua bisa meniru amalan-amalan yang ada dalam kisah kubur ini.

Seperti kabar ini, karena semasa hidupnya rajin menjalankan puasa Ramadhan dan diikuti puasa 6 hari di bulan Syawal, seorang muslim mendapatkan nikmat kubur. Ibadah-ibadah itulah yang menjaganya selama di alam Barzah.


Berikut ini Kisahnya.
Sufyan Atstsauri ra mengisahkan bahwa pada saat ia tinggal di Makkah selama 3 tahun, ia pernah mendapatkan peristiwa yang aneh.
Kala itu di antara penduduk Makkah, sebuat saja namanya Abdullah, memiliki ibadah yang sangat istikhomah.

Abdullah selalu datang ke Masjidil Haram pada waktu terik matahari. Dia thawaf dan shalat 2 rakaat, kemudian Abdullah menyalami Sufyan dan kemudian pulang ke rumahnya.
Begitulah kebiasaan Abdullah stiap harinya, sehingga terjalinlah persahabatan yang erat antara mereka.

Istikhamah Beribadah.
Namun, pada suatu siang ahri yang terik, Sufyan tak menemukan Abdullah.
Hingga selepas shalat Ashar, ia tak bertemu Abdullah. Maka timbullah pertanyaan pada dirinya.
"Apa yang terjadi dengan sahabatku Abdullah? Apakah ia sedang sakit?" pikirnya dalam hati.

Berawal dari rasa penasaran itu, akhirnya datanglah Sufyan ke rumah Abdullah.
Dugaan Sufyan ternyata benar, saat itu Abdulah tengah terbaring sakit di ranjangnya. Dalam kondisi yang lemah itu, Abdullah memanggil sahabatnya untuk duduk lebih dekat dengannya sembari mengucapkan sesuatu.

"Apabila aku mati nanti, hendaklah kamu sendiri yang memandikan aku, menshalati aku, lalu kuburkanlah aku dan jangan engkau tinggalkan aku sendirian di kuburan pada malam harinya. Talqinkanlah aku dengan kalimat tauhid ketika Malaikat Munkar dan Nakir menanyaiku," ucap Abdullah.

Sufyan pun menyanggupinya.
Tak lama kemudian, akhirnya Abdullah meninggal dunia. Sufyan sangat sedih telah kehilangan sahabat karibnya itu.
Meski demikian, ia tetap sabar dan ikhlas sembari melaksanakan amanah yang disampaikan almarhum kepadanya.

Setelah itu, Sufyan merawat jenazah Abdullah, sahabat karibnya.
Ia memandikannya, menshalatinya dan kemudian menguburkannya. Pada malam harinya, Sufyan juga menunggu seorang diri di atas makam sahabatnya itu sambil membacakan kalimat talqin.

Nikmat Kubur.
Beberapa saat kemudian, antara sadar dan tidak, Sufyan mendengar suara dari atas.
"Wahai Sufyan, orang tersebut tidak butuh penjagaanmu, talqinmu, dan pelipur lara darimu, karena aku telah mentalqinkannya dan memberinya kesenangan," kata suara tanpa wujud itu.

"Dengan apa engkau menjaganya?" tanya Sufyan.
"Dengan puasa di bulan Ramadhan dan diikuti 6 hari pada bulan Syawal," jawab suara tadi.

Setelah dialog itu, tiba-tiba Sufyan terjaga dan tersadar. Ia kaget karena saat itu ia tidak melihat seorang pun di sekelilingnya. Sufyan masih ragu apakah suara itu berasal dari malaikat atau setan yang berupaya menghasutnya.

Maka dari itu, Sufyan kemudian pergi untuk berwudhu lalu melaksanakan shalat kemudian pergi tidur.
Anehnya, dalam tidur itu ia bermimpi persis seperti kejadian tadi, bahkan kejadian berulang hingga 3 kali.

Maka, kini yakinlah Sufyan bahwa suara itu dari malaikat Allah, bukan dari setan.
Dengan demikian Sufyan mengerti jika sahabatnya itu telah mendapatkan nikmat kubur.
Setelah itu, ia akhirnya pulang sambil berdoa,
"Ya Allah, dengan Anugerah dan Kemuliaan-Mu, berilah aku taufiq agar dapat berpuasa seperti puasa sababatku itu, Amiin."