Cerita Tentang Para Ahli Kubur

Sabtu, 28 April 2012

Syair tentang Kematian

Begitu banyak para penyair yang dengan terang-terangan mengingatkan diri pribadi, orang lain bahkan suatu bangsa agar selalu teringat yang namanya mati. Mait pasti akan datang menjemput dan hanya Alloh SWT sajalah yang mengetahui kapan dan dimana kita ini akan dihampiri oleh Malaikat Maut untuk mencabut nyawa kita.


Berikut ini Syair Kematian.
Tiada satu pun dari yang engkau lihat akan kekal keceriaan wajahnya.
Tuhan kekal, sedangkan harta dan manusia akan binasa.
Sehari pun harta kekayaan Hurmuz tak akan bisa membuatnya kekal.
Kaum 'Ad juga melakukan hal yang sama, tapi mereka tetap tidak kekal.

Begitu pula Nabi Sulaiman manakala ingin bergerak mendatanginya.
Manusia dan jin berdatangan padanya.
Mana raja-raja yang para utusan dari segala penjuru mendatanginya.
Karena kemuliaannya? Di sana terdapat telaga yang pasti akan didatangi.

Suatu hari ia pasti akan datang, dan mereka pun akan datang.
Kita menjalani langkah yang telah ditentukan.
Langklah yang telah ditentukan bagi seseorang, pasti dijalaninya.
Rezeki kita tidaklah sama.

Yang tidak didatangi rezeki itu.
Yang kematiannya ditetapkan di suatu tempat.
Ia takkan mati di lain tempat.
Jika suatu malam engkau menjadi pengikut suatu kaum.

Ketahuilah bahwa engkau akan dimintai pertanggung-jawaban.
Jika engkau mengantar jenazah ke dalam kubur.
Ingatlah, sungguh engkaupun akan diusung.
Berbekallah dari dunia ini.

Karena sesungguhnya engkau tak tahu bila malam telah tiba.
Apakah engkau akan hidup sampai fajar?
Betapa banyak pengantin wanita yang dihiasi untuk suaminya
Padahal roh mereka telah digenggam pada malam Lailatul Qadar.

Betapa banyak anak kecil diharapkan panjang umur.
Tapi roh mereka dimasukkan ke kegelapan alam kubur.
Betapa banyak orang yang sehat mati tanpa sakit.
Betapa banyak orang yang sakit malah hidup lebih lama.

Betapa banyak pemuda bersantai ria setiap pagi dan sore.
Padahal kain kafannya telah ditenun tanpa diketahuinya.
Betapa banyak orang yang tinggal di istana pada pagi hari.
Di sore harinya ia menjadi penghuni kubur.

Maka jadilah orang yang ikhlas Dan lakukanlah selalu amal baik.
Semoga engkau peroleh ganjaran dan pahala.
Tetaplah takwa kepada Tuhan.
Sebab takwa dapat memberi rasa aman dari kengerian di Padang Mahsyar.
Biarkan dunia menghampirimu dengan sia-sia.

Bukankah akhir perjalanannya adalah perpindahan?
Duniamu tiada lain laksana bayangan.
Yang menaungimumu....lalu lenyap tak berbekas.
Setiap hari maut menebarkan kain kafan.
Sementara kita lali akan kewajiban.

Jangan engkau merasa damai dengan dunia dan keindahannya.
Walaupun engkau disandangkan pakaian dunia yang bagus.
Dimanakah orang-orang yang tercinta dan para tetangga?
Apakah yang mereka perbuat?
Dimanakah mereka yang dulu menenangkan kita?