Cerita Tentang Para Ahli Kubur

Sabtu, 22 September 2012

Jenazah Terbakar karena Enggan Berzakat

Nauzubillah Min Zalik.
Jenazah manusia ini mendapatkan siksa kubur karena semasa hidupnya enggan berzakat.


Kisahnya.
Telahkan oleh Muhammad bin Yusuf Al Qiryabi serta Abi Sinan.
Saat itu Muhammad bin Yusuf keluar mengunjungi Abi Sinan. Beberapa lamanya mereka berbincang dan pada akhirnya Abi Sinan mengajak Muhammad bin Yusuf untuk pergi ke suatu tempat yang telah dikenal oleh Abi Sinan.

Lantas mereka masuk ke dalam rumah. Di dalam rumah itu ada beberapa orang yang menangis tersedu karena merasa bersedih.
Abi Sinan berusaha menghibur penghuni rumah itu agar jangan terlalu bersedih. Akan tetapi usaha Abi Sinan tidak mempan.

Abi Sinan berkata,
Bukankah kematian itu tidak bisa dihindari."
Dia menjawab,
"Aku menangis karena sesuatu menimpa saudaraku yaitu siksa kubur."

Ahli waris orang yang meninggal tersebut menceritakan apa yang terjadi.
Ketika para pelayat semuanya pulang, ahli waris ini berada sendirian di kuburan. Seketika itu juga ia mendengar suara aneh dari dalam kubur.
"Aah....Mereka mereka meninggalkan aku sendiri di kubur ini, padahal aku memperoleh siksa, sedangkan aku adalah orang yang selalu berpuasa dan shalat."

Si ahli waris itu menangis mendengar suara itu.
Ia lantas berencana membongkar kuburan dan bermaksud menolong saudaranya. Diam-diam dia kembali lagi dan membongkar makam. Ketika makam sudah agak sedikit terbuka, ia melihat bara api yang menjilat-jilat di leher jenazah saudaranya. Bara api itu menyerupai kalung api.

Untuk sesaat, ahli waris itu hendak menolong dan mengulurkan tangannya, akan tetapi nahas, jemarinya malah ikut terbakar jilatan api. Jenazah itu tampak mengulurkan tangannya hendak minta tolong, akan tetapi tangannya sudah hangus terbakar. Karena ketakutan, ah;i waris itu segera saja mengubur kembali rapat-rapat makam saudarany tersebut. I kemudian pulang dengan perasaan yang sedih dan menangis.

"Karena itukah engkau menangis?" tanya Abi Sinan.
"Apa yang telah dikerjakan saudaramu itu di dunia?" tanya Abi Sinan.
"Zakat hartanya tidak dikeluarkan," jawab ahli waris itu.

Azab Kubur.

Abi Sinan dan Muhammad Yusuf teringat akan ayat Al Qur'an tentang siksa kubur.
Allah SWT berfirman,

وَلا يَحْسَبَنَّ الَّذِينَ يَبْخَلُونَ بِمَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ هُوَ خَيْرًا لَهُمْ بَلْ هُوَ شَرٌّ لَهُمْ سَيُطَوَّقُونَ مَا بَخِلُوا بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلِلَّهِ مِيرَاثُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Artinya:
Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karuniaNya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.
(QS. Ali Imran: 180).

Nauzubillah Min Zalik

Senin, 30 Juli 2012

Mampu Mendengar Jeritan Alam Kubur

Berita Alam Kubur menghadirkan kisah alam kubur, dan kali ini tentang seseorang yang bukan nabi namun bisa mendengar siksa kubur layaknya nabi dan rasul.
Siapakah dia ini.

Dialah Ya'la bin Marrah.
Tak semua orang mampu melihat atau mendengar sesuatu dari alam gaib. Tidak demikian bagi Ya'la. Sahabat Rasulullah SAW yang satu ini memiliki kemampuan tersbut bahkan dia dapat mendengar jeritan di alam kubur.

Jerit Tangis Alam Kubur

Kisahnya.
Hanya orang-orang tertentu sajalah yang diberi kelebihan oleh Allah SWT untuk mendengar siksa kubur. Salah satunya adalah sahabat Nabi yang sangat saleh dan setia ini, yaitu Ya'la bin Marrah.

Ya'la bin Marrah adalah sosok sahabat Rasul SAW yang rajin beribadah, bershalawat serta banyak mengucapkan kalimat thoyyibah. Belum lagi beliau ini dalam menjalankan ibadahnya selalu istiqomah.
Selain itu Ya'la sangat setia kepada Allah SAW dan RasulNya.

Ya'la Mendengar Siksa Kubur.
Suatu ketika Ya'la mendampingi Rasulullah SAW dalam bepergian.
Dia berjalan bersama Rasulullah SAW melintasi area pemakaman.

Saat itulah Ya'la mendengar suara kesakitan dari area pemakaman. Pada awalnya sih beliau ini menahan dirinya untuk tidak menanyakan hal tersebut kepada Rasulullah SAW yang berada di sampingnya.
Namun, karena penasaran yang amat sangat, dia pun angkat bicara.

"Ya Rasulullah, aku mendengar rintihan kesakitan dari alam kubur," kata Ya'la.
"Apakah engkau juga bisa mendengarnya wahai Ya'la?" tanya Rasulullah SAW.
"Benar, ya Rasulullah," jawab Ya'la.

Hal ini ditanyakan kepada Ya'la, karena tak semua semua orang mampu mendengarnya, termasuk sahabatnya yang lain. Kemudian Rasulullah SAW berkata,
"Sesungguhnya ia sedang disiksa karena hal yang sepele."

Mendengar perkataan Rasulullah SAW tersebut, Ya'la menjadi semakin penasaran. Dia pun menanyakan apa penyebab orang tersebut disiksa sangat pedih hingga dia mampu mendengar jeritan itu.
"Ya Rasulullah, apa hal sepele itu?" tanya Ya'la.
"Adu domba dan kencing," jawab Rasulullah SAW.

Dua hal yang selama ini dianggap remeh oleh umat islam ternyata bisa jadi pemicu siksaan yang pedih di alam kubur
meski Ya'la bin Marrah tidak terlalu menonjol diantara para sahabat, namun beliau diberi Allah SWT kelebihan, yaitu mampu mendengar jerit tangis di alam kubur hingga makin menambah keimanan beliau.

Rabu, 11 Juli 2012

Jenazah Terbakar dalam Kubur

Astaghfirullah...
Bagaimana bisa jenazah wanita ini terbakar dalam kuburnya.
Berita Alam Kubur akan menceritakan kisahnya.
Kisah ini dicuplik atau pernah dikisahkan oleh seorang tokoh sufi bernama Amr bin Dinar.

Kisahnya.
Pada jaman dahulu ada seorang adik kakak yang hidup di sebelah kota Madinah.
Si adik sedang sakit keras. Karena belum bisa mendapatkan cuti, sang kakak belum juga bisa menjenguk adiknya tersebut.

Pada suatu hari, tanpa disangka si adik akhirnya meninggal dunia. Berita ini membuat hati sang kakak sangat sedih. Sang kakak hanya bisa mengantarkan jenazahnya saja menuju ke kuburan. Dia juga ikut menguburkan adiknya tersebut.

Ada Benda Yang tertinggal.
Setelah jenazah dikubur, sang kakak ini teringat sesuatu.
Benda miliknya tertinggal di alam kubur, ikut terkubur bersama dengan jenazah adiknya.

Kejadian tersebut membuat hati kakaknya ingin menggali kubur adiknya agar tidak menjadi kendala dalam azab kubur.
Sang kakak meminta izin kepada ibunya,
"Ibu...sesungguhnya aku telah lalai, sebuah benda milikku tertinggal di dalam makam saat aku sedang menguburkan adik."
"Apa yang akan kamu lakukan?" tanya ibunya.
"Izinkalah aku membongkar makam adik, aku tidak mau karena barangku itu adik ditimpa azab kubur," izin kakak.

Sang kakak akhirnya mendapat izin.
Dia pergi ke makam adiknya, namun ketika ia membuka sedikit liang lahatnya, mendadak terlihat jilatan api keluar dari makam adiknya.
Sang kakak merasakan tubuhnya panas akibat kobaran pai.
"Ya Allo...mengapa bisa jadi seperti ini," guman sang kakak.

Suka Adu Domba.
Akhirnya sang kakak berusaha meratakan kembali tanah makam adiknya itu.
Niatan mengambil barang pupus sudah segera ia menuju rumah ibunya.

"Wahai ibu..ceritakanlah kepadaku tentang apa saja yang telah dilakukan adik selama aku tinggal pergi," tanya kakak kepada ibunya.
"Mengapa engkau tanyakan kan adikmu sudah meninggal dunia," jawab ibu.
"Tidak ada apa-apa Bu...ceritakanlah saja kepada anakmu ini," desak sang kakak kepada ibunya.

Setelah beberapa kali didesak, akhirnya ibunya menceritakan tabiat anak perempuannya kepada anak laki-lakinya tersebut.
"Wahai ananda, ketahuilah, bahwa semasa hidup adikmu suka menghasut tetangga. Banyak tetangga yang terkena imbasnya sehingga mereka sering bertengkar terhadap sesamanya," jelas ibu.

"Apakah hanya itu saja Bu...," tanya kakak.
"Adikmu itu juga suka mengakhirkan shalatnya," jawab ibunya.
"Astaghfirullah...," sang kakak sedih.

Sang kakak menjadi tahu apa yang menyebabkan adiknya mendapat siksa kubur. Ia tidak menyagka kalau adiknya akan seperti itu.

Kamis, 24 Mei 2012

Mimpi Api Neraka langsung Bertobat

Berita alam kubur dengan kisah mimpi neraka.
Terjadi pada masa Rasulullah SAW.
Seorang insan yang bernama Khalid bin Sa'ad sebenarnya sudah ada minat terhadapa ajaran Islam. Begitu beliau mimpi tentang neraka, langsung saja di masuk Islam.


Kisahnya.
Adalah Khalid bin Sa'ad yang merupakan salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang dilahirkan dari keluarga kaya raya. Ajaran Islam yang dibawa Rasulullah SAW membuat hatinya tertarik, namun dia belum juga masuk Islam.

"Sebenarnya aku ini sangat tertarik dengan agama yang dibawa Muhammad, tapi untuk saat ini aku belum berani dan belum memungkinkan untuk ikut agama beliau," katanya dalam hati.

Orang-orang memandang Khalid ini adalah seorang yang pendiam, tenag dan tak banyak bicara. Tapi sebenarnya ia memendam gelora akan islam.

Mimpi api Neraka.
Khalid pun menyimpan kegembiraan dalam hatinya untuk mengikuti ajaran Islam. Semua ditutupinya rapat-rapat agar keluarga bahkan ayahnya agar tidak mengetahui gelagatnya. Kalau sampai tahu maka dia akan dibunuh dan tubuhnya dipersembahkan sebagai korban untuk berhala-berhala.

Pada suatu malam, Khalid bermimpi tengah berdiri di bibir api neraka yang menyala-nyala. Sedangkan ayahnya dari belakang terlihat seakan ingin mendorongnya agar segera masuk ke neraka, bahkan seakan bapaknya ingin melemparnya ke api neraka saat itu juga.

Sesaat kemudian dilihatnya Rasulullah SAW datang mendekat. Nabi Muhammad SAW lalu menariknya dari belakang dengan tangan kanannya yang penuh berkah itu sehingga Khalid tidak jadi terperosok ke dalam api neraka.

"Alhamdulillah..aku masih hidup. Berarti aku tadi hanya bermimpi," katanya dalam hati.

Dia segera menuju rumah Abu Bakar ra dan menceritakan mimpinya tersebut. Sepertinya mimpi tersebut tidak memerlukan tabir lagi alias nyata.
"Sesungguhnya tak ada yang kuinginkan untukmu selain dari kebaikan. Dialah utusan Allah SWT. Sekarang carilah Beliau dan ikutilah dia, sesungguhnya Islam akan menghindarkanmu dari api neraka," kata Abu Bakar ra.
"Terima kasih atas sarannya, sekarang juga aku akan mencari Muhammad SAW," tutur Khalid.

Khalid membaca Syahadat.
Khalid pun pergi mencari Nabi Muhammad SAW dan akhirnya mereka bertemu di suatu tempat. Setelah bertemu, Khalid menumpah seluruh isi hatinya dan menanyakan tentang dakwah Beliau.

Rasulullah SAW bersabda,
"Hendaklah engkau beriman kepada Allah Yang Maha Esa semata, jangan mempersekutukanNya dengan sesuatu apapun. Dan engkau beriman kepada Muhammad sebagai hambaNya dan RasulNya. Dan hendaklah engkau tinggalkan menyembah berhala yang tidak dapat mendengar dan tidak dapat melihat, tidak memberi mudharat dan tidak pula memberi manfaat."

Khalid pun kemudian mengulurkan tangan kanannya dan disambut tangan kanan Rasulullah SAW dengan penuh kemesraan sambil mengucap Syahadat.

Sabtu, 28 April 2012

Syair tentang Kematian

Begitu banyak para penyair yang dengan terang-terangan mengingatkan diri pribadi, orang lain bahkan suatu bangsa agar selalu teringat yang namanya mati. Mait pasti akan datang menjemput dan hanya Alloh SWT sajalah yang mengetahui kapan dan dimana kita ini akan dihampiri oleh Malaikat Maut untuk mencabut nyawa kita.


Berikut ini Syair Kematian.
Tiada satu pun dari yang engkau lihat akan kekal keceriaan wajahnya.
Tuhan kekal, sedangkan harta dan manusia akan binasa.
Sehari pun harta kekayaan Hurmuz tak akan bisa membuatnya kekal.
Kaum 'Ad juga melakukan hal yang sama, tapi mereka tetap tidak kekal.

Begitu pula Nabi Sulaiman manakala ingin bergerak mendatanginya.
Manusia dan jin berdatangan padanya.
Mana raja-raja yang para utusan dari segala penjuru mendatanginya.
Karena kemuliaannya? Di sana terdapat telaga yang pasti akan didatangi.

Suatu hari ia pasti akan datang, dan mereka pun akan datang.
Kita menjalani langkah yang telah ditentukan.
Langklah yang telah ditentukan bagi seseorang, pasti dijalaninya.
Rezeki kita tidaklah sama.

Yang tidak didatangi rezeki itu.
Yang kematiannya ditetapkan di suatu tempat.
Ia takkan mati di lain tempat.
Jika suatu malam engkau menjadi pengikut suatu kaum.

Ketahuilah bahwa engkau akan dimintai pertanggung-jawaban.
Jika engkau mengantar jenazah ke dalam kubur.
Ingatlah, sungguh engkaupun akan diusung.
Berbekallah dari dunia ini.

Karena sesungguhnya engkau tak tahu bila malam telah tiba.
Apakah engkau akan hidup sampai fajar?
Betapa banyak pengantin wanita yang dihiasi untuk suaminya
Padahal roh mereka telah digenggam pada malam Lailatul Qadar.

Betapa banyak anak kecil diharapkan panjang umur.
Tapi roh mereka dimasukkan ke kegelapan alam kubur.
Betapa banyak orang yang sehat mati tanpa sakit.
Betapa banyak orang yang sakit malah hidup lebih lama.

Betapa banyak pemuda bersantai ria setiap pagi dan sore.
Padahal kain kafannya telah ditenun tanpa diketahuinya.
Betapa banyak orang yang tinggal di istana pada pagi hari.
Di sore harinya ia menjadi penghuni kubur.

Maka jadilah orang yang ikhlas Dan lakukanlah selalu amal baik.
Semoga engkau peroleh ganjaran dan pahala.
Tetaplah takwa kepada Tuhan.
Sebab takwa dapat memberi rasa aman dari kengerian di Padang Mahsyar.
Biarkan dunia menghampirimu dengan sia-sia.

Bukankah akhir perjalanannya adalah perpindahan?
Duniamu tiada lain laksana bayangan.
Yang menaungimumu....lalu lenyap tak berbekas.
Setiap hari maut menebarkan kain kafan.
Sementara kita lali akan kewajiban.

Jangan engkau merasa damai dengan dunia dan keindahannya.
Walaupun engkau disandangkan pakaian dunia yang bagus.
Dimanakah orang-orang yang tercinta dan para tetangga?
Apakah yang mereka perbuat?
Dimanakah mereka yang dulu menenangkan kita?

Rabu, 04 April 2012

Terhindar dari Azab Kubur karena Sering Wudhu

Berita Alam Kubur malam sebagai renungan semoga kita bisa tetap suci dengan seringnya berwudhu. Juga selain menambah keindahan wajah, wudhu juga dapat menghindarkan diri dari siksa kubur nantinya. seperti halnya kisah di bawah ini.

Kisahnya.
Ada seorang insan yang bernama Sulaiman bin Mihrain Al-A'masy.
Beliau ini selalu menjaga kesucian dirinya dari hal-hal yang membatalkan wudhu. Ketika ia batal dari wudhunya, cepat-cepat ia mengambil air wudhu lagi.

Pakaiannya terlihat begitu sederhana saja, bahkan teramat sederhana. Ketika seorang tabi'in menghadiri majelis, penampilannya menjadi perhatian banyak orang. Dialah Sulaiman bin Mihram, seorang uama yang tak begitu memperhatikan penampilannya.

Sosok Sulaiman ini unik hingga sering kali membuat orang lain bingung, bahkan tidak sedikit pula yang meremehkannya.
Pernah pada suatu ketika Sulaiman menghadiri majelis bersama Ibnu Abi Laila, semua pandangan orang tertuju kepada Sulaiman yang pakaiannya lusuh tak bernilai.

Salah seorang yang hadir di majelis itu bertanya kepada Ibnu Abi,
"Wahai Ibnu Abi, kamu menghadiri majelis fikih dan membawa seorang yang seperti ini (berpakaian gembel)?"
Ibnu Abi menjawab,
"Inilah guru kita, Sulaiman Al A'masy."

Sulaiman sang Ahli Hadits.
Setelah mendapatkan penjelasan dari Ibnu Abi Laila, seluruh peserta majelis menjadi tertunduk malu. Mereka merasa bersalah karena telah meremehkan sosok Sulaiman yang merupakan ahli hadits, yang telah menghafal kurang lebih 4 ribu hadits.

Sulaiman ini hampir tujuh tahun lamanya tidak pernah ketinggalan takbiratul ikhram rakaat pertama dalam shalat berjamaah. Juga beliau ini ada pada posisi terdepan alias shaf pertama dalam shalat berjamaah.

Begitu pula dalam hal berwudhu, hampir tak pernah Sulaiman melupakan wudhu jika telah batal wudhunya. Bahkan kalau ia tiba-tiba terbangun dari tidurnya dan tidak sempat mengambil air wudhu, beliau selalu bertayamum.
(Diriwayatkan ulama Fudhail bin Iyadh).

Nikmat Kubur.
Ulama kelahiran Thabaristan ini meninggal dunia pada usia 87 tahun, bulan Rabi'ul Awal tahun 148 hijriyah.

Diriwayatkan oleh Jarir.
Dia berkata,
Setelah kematian SUlaiman, aku pernah melihatnya dalam mimpi, lalu aku bertanya kepadanya,
"Wahai Abu Muhammad, bagaimanakah keadaanmu?"

Beliau mengatakan,
"Kami selamat dengan pengampunan Allah SWT dan segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam."

Rupanya Sulaiman Al A'masy telah mendapatkan nikmat kubur karena sejumlah amal ibadahnya semasa hidupnya. Dan salah satunya adalah beliau selalu mempertahankan diri dalam keadaan suci.
Subhanallah.

Selasa, 24 Januari 2012

Ahli Kubur Duduk Berdampingan Bersama Rasulullah

Berita alam kubur malam dengan kisah ahli kubur yang telah mendapat syafaat dari Rasulullah SAW.
Apa gerangan yang dilakukan hingga menyebabkan ahli kubur ini mendapat syafaat Nabi SAW.

Seorang ulama bermimpi bertemu Rasulullah SAW bersama seorang pemuda. Kemudian ulama itu diberitahu Nabi Muhammad SAW bahwa si pemuda ini selalu membaca shalawat kepadanya ketika masih hidup.

Kisahnya.
Pada zaman dahulu ada seorang sudagar kaya raya.
Ia memiliki dua orang anak, sedangkan ibunya telah meninggal dunia terlebih dahulu. Pada suatu saat, saudagar kaya ini sakit keras, hingga menjelang sakaratul maut, ia mewariskan harta benda yang melimpah dan tiga helai rambut milik Rasulullah SAW kepada dua anaknya.

Setelah ayahnya meninggal dunia, maka dua putra kakak beradik itu membagi harta warisan peninggalan orang tuanya menjadi dua bagian sama persis besarnya. Setelah itu, mereka hendak membagi rata tiga helai rambut Rasulullah SAW itu.

"Bagaimana dik jika kita potong satu helai rambut ini sehingga masing-masing dari kita mendapatkan satu setengah helai ramut Rasulullah SAW," ujar sang kakak.

Mendapat tawaran dari sang kakak itu, adiknya merasa sayang jika harus memotong rambut Rasulullah SAW. Ia ingin menghormati kedudukan Rasululah SAW sebagai Rasul panutan yang baik.
"Aku keberatan dengan ajakan itu," ujar adiknya.
"Kalau begitu, maukah engkau mengambil seluruh rambut Rasulullah SAW dan seluruh harta warisan peninggalan ayah aku ambil semua sehingga aku tidak akan memberi sedikitpun kepadamu?" ujar sang kakak yang mulai rakus.

Si Adik Selalu Membaca Shalawat.
Setelah berpikir sejenak, sang adik menyetujui pendapat kakaknya.
"Baiklah, aku setuju dengan usulanmu itu. Ambillah semua harta peninggalan ayah ini," ujar adiknya yang dikenal sebagai anak saleh tersebut.

Setelah itu, adiknya memasukkan tiga helai rambut Rasulullah SAW ke dalam saku bajunya. Rambut itu selalu dibawanya kemana saja ia pergi. Sekali waktu, rambut itu dikeluarkan dari sakunya lalu diciumnya dengan membaca shalawat untuk Rasulullah SAW.

Dalam waktu yang relatif singkat saja, ternyata bacaan shalawat itu membawa berkah sehingga usaha yang dirintisnya sukses. Ia pun menjadi kaya dengan harta yang melimpah, sedangkan kakaknya yang memilih seluruh harta warisan akhirnya habis dan menjadi miskin.

Syafaat Rasulullah SAW.
Pada suat saat, banyak warga yang bersedih ahti karena adiknya meninggal dunia.
Pada suatu malam, salah seorang ulama di negeri itu mimpi bertemu dengan Rasulullah SAW. Dalam mimpi itu, ulama tersebut melihat pemuda yang meninggal dunia tersebut duduk berdampingan bersama Nabi SAW.

"Wahai Rasululah SAW, siapakah pemuda itu?" tanya ulama dalam mimpinya.
"Ia adalah hamba Allah SWT yang telah mendapat syafaatku," jawab Rasulullah SAW>
"Kenapa bisa demikian, aku juga ingin syafaatmu," tanya ulama itu.
"Selama hidupnya, pemuda ini sering mengirimkan shalawat kepadaku," jawab Nabi SAW.

Akhirnya ulama tersebut terbangun.
Mimpi tersebut telah membuat sang ulama tak henti-hentinya mengajak para muslimin muslimat untuk membaca shalawat setiap harinya agar mendapat syafaat seperti pemuda tersebut.

Kamis, 12 Januari 2012

Sering Mencuri tapi Ahli Pengajian

Berita Alam Kubur pada malam hari ini tentang seorang pemuda yang ahli dalam mencuri serta seringkali meninggalkan shalat, tapi...
Tapi dia ini selalu ikut pengajian di majelis TAKLIM seorang ulama. Bagaimana nanti nasibnya si pemuda ini.


Berikut Kisahnya.
Pada zaman sahabat dahulu, ada seorang pemuda yang gemar mencuri dan sering meninggalkan shalat. Pemuda itu bernama Malik. Sebenarnya dia ini ingin sekali bertobat namun belum juga kesampaian niatnya atau belum mendapat hidayah dari Allah SWT.

Akhirnya jatuhlah pilihan bahwa si pemuda kepada seorang ulama yang bernama Shalih Almirri.
Malik selalu mengikuti pengajian yang diadakan oleh ulama tersebut agar dapat kiranya dirinya bertobat. Setelah berkali-kali mengikuti pengajian rutinnya, namun belum juga Malik bertobat dari kegemarannya mencuri, bahkan dia sering meninggalkan shalat 5 waktu.

Hidayah datang bermula ketika Shalih Almirri menyuruhnya untuk membaca ayat suci Al Qur'an.
"Bacalah wahai pemuda," perintah Shalih.
"Apa yang harus aku baca?" tanya Malik.
"Bacalah Surat Al Mu'min ayat 18," jawab Shalih.

Inilah Surat Al Mu'min ayat 18.
Allah SWT berfirman,

وَأَنْذِرْهُمْ يَوْمَ الآزِفَةِ إِذِ الْقُلُوبُ لَدَى الْحَنَاجِرِ كَاظِمِينَ مَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ حَمِيمٍ وَلا شَفِيعٍ يُطَاعُ

Artinya;
"Berilah mereka peringatan dengan hari yang dekat (hari kiamat yaitu) ketika hati (menyesak) sampai di kerongkongan dengan menahan kesedihan. orang-orang yang zalim tidak mempunyai teman setia seorangpun dan tidak (pula) mempunyai seorang pemberi syafa'at yang diterima syafa'atnya."

Kezaliman.
Setelah membaca ayat tersebut Shalih berkata kepada Malik.
"Bagaimana mungkin seorang yang zalim dapat memiliki pembela, padahal semua tuntutan adalah kepunyaan Allah SWT? Demi Allah SWT, seandainya engkau menyaksikan orang-orang yang berbuat zalim dan maksiat digiring ke neraka dalam keadaan terikat rantai, tidak beralas kaki, berwajah hitam, mata membiru dan badan lunglai seraya berseru, " Celakalah kami, celakalah kami," papar Shalih.

Malik yang mendengar begitu jelas penuturan sang ulama, langsung gemetaran tubuhnya. Para jamaah yang ikut pula mendengarkan petuah tersebut juga sudah ada yang meneteskan air mata karena takut kepada Allah SWT.

Kemudian, Shalih bertutur kembali.
"Malaikat akan menggiring ahli maksiat dengan palu dari api, kadang kala para malaikat itu menginjak wajah mereka. Hingga ahli maksiat itu ada yang menangis darah karena air mata telah habis dikucurkan. Mereka berterika dengan keras menahan sakit."

"Demi Allah, seandainya engkau melihat keadaan mereka, engkau tidak akan kuat menyaksikannya dan hatimu pasti gelisah," tutur Shalih kembali.
"Duh, betapa buruknya pemandangan ketika itu, betapa jeleknya akhir perjalanan itu," seru Malik.

Sang ulama, Shalih Almirri tiba-tiba saja menangis dan semua orang di sekitarnya ikut menangis.
Malik kemudian berdiri dan berkata,
"Apakah semua ini akan terjadi pada Hari Kiamat?"
"Ya, demi Allah wahai anak saudaraku. AKu tidak melebih-lebihkan. Aku mendengar bahwa mereka berteriak di neraka sampai suara mereka habis," jawab Shalih.

Tak berapa lama kemudian Malik berseru,
"Betapa aku telah lalai selama ini, Ya Rabb. Betapa aku menyesal telah tidak taat selama hidupku ini. Betapa aku sangat menyesal telah membuang-buang waktuku di dunia," ucapnya penuh dengan penyesalan.

Kemudian pemuda itu menangis sambil menghadap kiblat dia berdoa,
"Ya Allah, aku sekarang menghadap-MU dengan tobat yang tidak dicampuri dengan riya'. Ya Allah, terimalah aku atas apa yang telah aku lakukan sebelumnya. Ampunilah perbuatanku terdahulu. Ampunilah aku," begitu doanya.

Rahmat Allah SWT.
Setelah selesai berdoa, Malik langsung pingsan.
Shalih dan beberapa muridnya mengantarkan Malik ke rumahnya. Setelah beberapa hari, Malik tidak kunjung sadarkan diri dan kemudian diketahui telah meninggal dunia.

Banyak sekali orang yang hadir untuk bertakziah mengantarkan jenazah ke kubur, termasuk Shalih dan para murid-muridnya.
"Sungguh ia telah meninggal karena Al Qur'an. SUngguh dia meninggal karena nasehat dan kesedihan," kata Shalih kepada murid-muridnya.

Pada malam harinya, ada murid dari Shalih Almirri yang memimpikan pemuda tersebut setelah kematiannya. Murid Shalih bertanya dalam mimpinya,
"Apa yang telah engkau lakukan wahai Malik?"
Malik menjawab,
"Keberkahan majelis Shalih meliputiku, sehingga aku masuk dalam keluasan rahmat Allah SWT yang meliputi segala sesuatu."

Pada keesokan harinya, orang tersebut (murid Shalih) menceritakan kejadian mimpi yang dialaminya kepada gurunya. Shalih terkagum-kagum dengan kondisi Malik di dalam Kubur karena mendapatkan nikmat kubur yang tiada tara.

Kamis, 05 Januari 2012

Mayat Ayahnya Berwajah Keledai

Berita Alam Kubur Malam, setelah meninggal, wajahnya berubah menjadi wajah keledai atau himar. Namun bisa normal kembali.
Ada ada gerangan dibalik semua itu.


Kisahnya.
Diriwayatkan pada zaman dahulu ada seorang ulama zuhud bernama Muhammad bin Abdullah bin Mubarrak. Ia keluar dari rumahnya untuk menunaikan ibadah haji.
Di sana, dia melihat ada seorang pemuda yang tengah asyik membaca shalawat dalam keadaan ihram.

Di padang Arafah dan Mina pun pemuda tersebut hanya membasahi bibirnya dengan bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW.
Karena penasaran, Abdullah menegur penuda tersebut.
"Wahai saudaraku," sapa Abdullah.
"Di setiap tempat ada bacaannya tersendiri, tapi kenapa engkau tidak memperbanyak doa dan shalawat, bukankah itu yang lebih dituntut?" lanjut sapaan Abdullah.
"Kenapa engkau hanya asyik membaca shalawat saja wahai saudaraku?" tanya ABdullah kepada pemuda tersebut.

Pemuda yang selalu Membaca Shalawat di Ibadah Haji.
"Saya punya alasan tersendiri kenapa hanya bershalawat saja," jawab pemuda itu.
"Ceritakanlah kepadaku apakah alasan itu?" pinta Abdullah.
"Saya meninggalkan Khurasan, tanah airku tercinta untuk menunaikan ibadah haji bersama ayah saya. Setelah kami sampai di Kuffah, tiba-tiba saja ayah saya terkena sakit parah dan dia telah menghembuskan nafas terakhirnya di hadapan saya sendiri. Dengan kain sarung yang ada, aku tutupi wajah ayah saya. Malangnya, apabila saya membuka kain tersebut, wajah ayah saya bertukar dengan wajah keledai," tutur pemuda itu.

"Saya malu sekali, bagaimana saya memberitahu tentang kematian ayah saya sedangkan wajahnya seperti keledai seperti itu," lanjut si pemuda itu.
"Kemudian saya duduk di sisi mayat ayah saya dalam keadaan bingung dan akhirnya bermimpi. Dalam mimpi itu saya melihat ada seorang pemuda yang tampan dan baik akhlaknya. Pemuda itu memakai penutup muka dan setelah penutup muka dibukanya dia melihat saya," tutur pemuda itu.

Setelah itu pemuda tampan itu berkata,
"Mengapa engkau bersedih dengan yang telah terjadi?"
Saya menjawab,
"Bagaimana saya tidak bersedih, sedangkan ayah saya adalah orang yang paling saya sayangi."

Syafaat Rasulullah SAW.
Pemuda tampan itu pun kemudian mendekati ayah saya dan mengusap wajahnya sehingga wajah ayah saya bisa berubah kembali normal seperti sedia kala.
Kagetnya bukan main, segera saja saya mendekati ayah dan pemuda tampan itu.

"Engkau siapa," tanya saya kepada pemuda itu.
"Saya yang terpilih (Muhammad)," jawabnya.
Saya kemudian memegang jarinya dan berkata,
"Wahai Tuan, beritahukanlah mengapa peristiwa ini bisa terjadi."
"Sebenarnya ayahmu adalah seorang pemakan harta riba. Allah telah menetapkan agar orang yang memakan harta riba ditukar wajahnya menjadi keledai di dunia dan di akhirat. Allah SWT telah menjatuhkan hukuman itu di dunia dan tidak di akhirat."

"Semasa hidupnya, ayahmu juga orang yang istiqomah mengamalkan shalawat sebanyak sertus kali sebelum tidur. Jadi, ketika semua amalan umatku dipertontonkan, malaikat telah memberitahuku keadaan ayahmu. AKu telah memohon kepada Allah SWT agari Dia mengizinkan aku memberi syafaat kepada ayahmu. Dan inilah aku datang untuk memulihkan seperti semula keadaan ayahmu."

Setelah penjelasan terakhir dibeberkan oleh pemuda tampan itu, si pemuda yang ayahnya meninggal akhirnya terbangun dari tidurnya.
"Subhanalloh...rupanya aku bermimpi," kata pemuda itu.