Cerita Tentang Para Ahli Kubur

Sabtu, 13 Agustus 2011

Mimpi Almarhum Ayah

Setelah bermimpi bertemu dengan arwah ayahnya, Husein bin Abdullah menjadi seorang yang taat beribadah dan gemar bersedekah.
Subhanalloh...ketika ajal menjemputnya, ia mengucap dua kalimat syahadat, pertanda mati Khusnul Khatimah.


Kisahnya.
Pada suatu hari Husein bin Abdullah, seorang pedagang yang sukses sedang menunggui ayahnya yang sedang sakit keras. Ia sengaja meliburkan diri sebagai pedagang untuk menemani ayahnya. Sayangnya, Husein terlalu sibuk dengan urusan dagangnya sehingga ia melupakan kewajibannya untuk menyembah kepada Allah SWT.

Pesan Ayah.
"Wahai anakku, sebelum meninggal dunia, aku hanya minta kepadamu agar berjanji untuk melakukan sesuatu selepas kematianku," kata ayahnya.
"Silahkan katakan wahai ayah," jawab Husein dengan sedih.
"Apabila aku mati, tuliskan syair pada pusaraku yang berbunyi, "Bagaimana akan terasa nikmat kehidupan ini bagi yang sadar dirinya akan pindah ke alam kubur. Di sana segala kedudukan akan lenyap, wajah jelita yang dibanggakan akan lenyap pula, tinggalllah badan yang akan menanggung siksa."
Kemudian hendaklah engkau berziarah ke kuburku hingga tiga hari. Berdoalah kepada Allah SWT semoga Allah memberikan rahmat-Nya kepadaku," kata sang ayah.

Wasiat Ayah.
Insya Allah, saya akan melakukannya," jawab Husein dengan meneteskan air mata.
Tak lama kemudian, ayah Husein meninggal dunia. Sesuai dengan wasiat yang disampaikan kepadanya, Husein segera melakukan semua yang diamanahkan kepadanya. Dia berziarah ke kubur ayahnya setiap hari sambil berdoa untuk ayahnya dan membaca syair yang tertulis di pusaranya.
Pada hari yang ketiga, Husein mendengar suara dari dalam kubur yang membangkitkan bulu roma dan memucatkan muka.
Husein pulang dalam keadaan takut dan gemetar.

Pada malam harinya, dia bermimpi melihat ayahnya datang sambil berkata,
"Wahai anakku, sesungguhnya engkau berada sangat dekat denganku, duniamu sudah berada di penghujungnya, dan maut lebih dekat dari itu. Oleh karena itu, bersiaplah engkau untuk menempuh perjalananmu dan periksalah keadaan kendaraanmu. Alihkan perhatianmu dari melengkapi isi rumah yang engkau tempati sekarang, beralihlah pada rumah yang akan engkau tempati nanti untuk selama-lamanya.
Janganlah engkau tertipu seperti orang-orang sebelummu yang telah tertipu oleh keinginan pada harta, sehingga tidak sempat membuat persediaan untuk pergi.
Akibatnya, mereka menyesal yang tidak berkesudahan setelah mati. Padahal, ketika itu sudah tidak ada maknanya lagi. Wahai anakku, segera laksanakan, segera laksanakan, segera laksanakan," sambung ayahnya dalam mimpi.

Membaca Kalimat Syahadat.
Tak lama kemudian, Husein terbangun dari tidurnya. Dalam keadaan terkejut dan takut dengan apa yang akan terjadi pada dirinya.
Pada pagi harinya dia segera mengerjakan apa yang dikatakan arwah ayahnya. Semua hutang-hutang dilunasinya, sisanya disedekahkan kepada fakir miskin. Tiga hari kemudian, Husein memanggil semua keluarganya dan anaknya, kemudian berwasiat dan mengucapkan salam.

Setelah itu, dia menghadap kiblat, mengucapkan dua kalimat syahadat dan menghembuskan nafas terakhirnya.
Orang-orang ramai datang untuk mengurus mayatnya dan berziarah ke kuburnya, serta berdoa di sana.

Subhanallah...
Husein meninggal dunia dalam keadaan Khusnul Khatimah.
Sejak saat itu, keluarganya meniru apa yang dilakukan Husein di akhir hayatnya. Mereka sadar, bahwa bekal untuk kematian perlu disiapkan ketika masih hidup.

Mari, selagi Bulan Ramadhan masih kita temui hingga saat ini, mari dan mari kita mempersiapkan dan memperbanyak bekal kehidupan setelah mati nanti kawan.
Selamat berpuasa untuk semua.