Cerita Tentang Para Ahli Kubur

Minggu, 18 Desember 2011

Orang Yahudi Tak Mampu Mengangkat Jenazahnya

Berita alam kubur pada pagi ini tentang sosok seorang ahli sufi bermazhab Cinta kepada ALlah SWT. Beliaulah salah satu teladan umat islam yang bernama Ma'ruf Al Kharqi.

Beliau banyak memiliki karomah yang snagat luar biasa hingga meninggal pun jenazahnya menolak ketika diangkat oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani.

Ma'ruf Al Kharqi merupakan ulama sufi penggagas paham cinta dalam dunia tasawuf.
Beliau hidup pada jaman Khalifah Harun Al Rasyid dari Dinasti Abbasiyyah.
Nama lengkapnya adalah Abu Mahfudz Ma'ruf bin Firus Al Kharqi.

Ketika beliau wafat, banyak orang dari berbagai golongan datang bertakziyah, baik islam maupun non islam termasuk juga Yahudi dan Nasrani.
Sebelum meninggal Ma'ruf berpesan atau berwasiat sebagai berikut,
"Jika ada kaum yang dapat mengangkat peti matiku, berarti aku adalah salah satu diantara mereka."

Ketika itu jenazahnya banyak yang memperebutkan, dan orang Nasrani mencoba untuk mengangkat peti matinya, namun rupanya peti mati itu tidak bisa diangkat meski diangkat oleh banyak orang Nasrani.
Begitu pula kala orang Yaudi mengankat peti matinya, juga tak bisa terangkat.

Ada seorang muslim yang waktu itu menemukan surat wasiat dari Ma'ruf yang berisi tersbut di atas.
Karena ada wasiat tersebut, maka orang islam berusaha mengangkatnya.
Ternyata peti mati itu bisa terangkat dengan sangat mudah dan berhasil.
Kemudian mereka menyalatkan dan menguburkan jenazahnya.

Senin, 12 Desember 2011

Wujud Amal di Alam Kubur

Berita Alam Kubur malam ini sangat menarik untuk disimak, tentang wujud amal yang ada di alam kubur.

Jika pada masa hidupnya seseorang senantiasa beribadah kepada Allah SWT, maka kelak mereka akan ditemani oleh sesosok yang rupawan dan berbau harum. Sosok itu adalah perwujudan amal saleh yang dilakukannya semasa hidup di dunia.
Sebaliknya, jika semasa hidupnya selalulalai dan ingkar kepada Allah SWT, maka kelak akan ditemani sosok menyeramkan yang berbau busuk.

Semua kisah dipetik dari hadits Rasulullah SAW tentang kubur.
Kisahnya.
Kehidupan di alam kubur atau alam Barzah adalah benar adanya.
Kelak, di alam kubur, setiap manusia akan menjumpai Malaikat Munkar dan Malikat Nakir. Kedua Malaikat itu akan mengajukan pertanyaan kepada si mayat.

Amal Berbau Harum.
Rasulullah SAW bersabda,
"Apabila ruh telah dikembalikan ke tubuhnya, maka akan datang dua orang malaikat yang berwibawa,mereka adalah Munkar dan Nakir yang akan bertanya,
Siapakah Tuhanmu?, Apakah yang akan kamu katakan kepada lelaki ini, yakni Muhammad? Jika yang meninggal itu orang yang saleh, maka ia akan menjawab, "Allah adalah Tuhanku dan Muhammad adalah utusan Allah dan Al Qur'an adalah diturunkan kepadanya dan aku mengimaninya.'

"Memang benar hambaku itu, maka hendaklah kamu semua hamparkan hamparan dari surga dan pakailah pakaian-pakaian dari surga untuknya, serta bukalah pintu-pintu surga untuknya."
"Maka terbukalah pintu-pintu surga untuknya disertai bau harum dari surga dan kuburnya pun menjadi luas sepanjang mata memandang."

Golongan Bergembira.
Setelah itu datanglah sesosok yang rupawan dengan pakaian indah dan berbau wangi.
Laluia berkata,
"Bergembiralah kamu dengan apa yang menyenangkan kamu."

Mayat itu lalu bertanya,
"Siapakah kamu? Allah SWT mengasii kamu, aku tidak pernah melihat seindah kamu di dunia."

Lalu laki-laki itu menjawab,
"Aku adalah amal salehmu di dunia."

Golongan Bersedih.
Rasulullah SAW bersabda,
"Kalau orang tersebut termasuk dalam golongan yang akan mendapat azab, apabila telah sampai ajalnya, maka malaikat akan turun dari langit dengan membawa pakaian azab, lalu datang malaikat maut duduk di dekat kepalanya dan berkata,
"Keluarlah kamu wahai nafsu yang kahat dan keluarlah dengan kemurkaan Allah SWT."

Rasulullah SAW bersabda,
"Apabila berpisah ruh dari badannya, maka segala sesuatu yang di langit dan di bumi mengutuknya. Semuanya akan mendengar kutukan tersebut termasuk manusia dan jin.Kemudian malaikat akan membawa ruh tersebut naik ke langit. Apabila mereka telah sampai di langit, maka tertutuplah pintu-pintu langit lalu terdengar suara,
"Pulangkanlah ruh tersebut. Lalu malaikat pun mengembalikan ke kuburnya. Setelah itu datangalah Munkar dan Nakir dengan suara seram, matanya seperti kilat yang menyambar.

Amal Berbau Busuk.
Kemudian malaikat itu duduk sambil bertanya,
"Siapakah Tuhanmu?
"AKu tak tahu," jawab si mayat.

Di waktu yang sama terdengarlah sebuah suara.
"Wahai Munkar dan Nakir, pukul saja orang itu."

Maka Munkar dan Nakir pun memukulnya dengan palu dari besi.
Dengan pukulan tersebut, maka menyalalah api dari kuburan itu. Tak hanya itu, kuburnya pun akan menjadi sempit hingga menghimpit tulang-tulangnya.

Setelah itu, datanglah sosok yang menghampiri si mayat dengan rupa paling buruk dan hina serta baunya sangat busuk.
Laki-laki itu lantas berkata,
"Allah SWT telah membalas kejahatanmu, maka demi Allah tidaklah kamu melakukan suatu kebajikan, tapi kamu senantiasa lalai untuk taat dan senantiasa melakukan kemaksiatan kepada Allah SWT."

Si mayat bertanya,
"Siapakah kamu?"
Laki-laki itu berkata lagi,
"Akulah amal perbuatanmu yang jahat."

Lalu dbukakanlah pintu neraka dan si mayat pun meihat tempat tinggalnya di neraka hingga datangnya hari kiamat.

Kamis, 01 Desember 2011

Ahli Puasa dapat Nikmat Kubur

Berita Alam Kubur pada malam ini tentang nikmat kubur yang diterima oleh seorang yang ahli berpuasa. Kita semua tentu sangat ingin mendapatkan nikmat kubur, semoga kita semua bisa meniru amalan-amalan yang ada dalam kisah kubur ini.

Seperti kabar ini, karena semasa hidupnya rajin menjalankan puasa Ramadhan dan diikuti puasa 6 hari di bulan Syawal, seorang muslim mendapatkan nikmat kubur. Ibadah-ibadah itulah yang menjaganya selama di alam Barzah.


Berikut ini Kisahnya.
Sufyan Atstsauri ra mengisahkan bahwa pada saat ia tinggal di Makkah selama 3 tahun, ia pernah mendapatkan peristiwa yang aneh.
Kala itu di antara penduduk Makkah, sebuat saja namanya Abdullah, memiliki ibadah yang sangat istikhomah.

Abdullah selalu datang ke Masjidil Haram pada waktu terik matahari. Dia thawaf dan shalat 2 rakaat, kemudian Abdullah menyalami Sufyan dan kemudian pulang ke rumahnya.
Begitulah kebiasaan Abdullah stiap harinya, sehingga terjalinlah persahabatan yang erat antara mereka.

Istikhamah Beribadah.
Namun, pada suatu siang ahri yang terik, Sufyan tak menemukan Abdullah.
Hingga selepas shalat Ashar, ia tak bertemu Abdullah. Maka timbullah pertanyaan pada dirinya.
"Apa yang terjadi dengan sahabatku Abdullah? Apakah ia sedang sakit?" pikirnya dalam hati.

Berawal dari rasa penasaran itu, akhirnya datanglah Sufyan ke rumah Abdullah.
Dugaan Sufyan ternyata benar, saat itu Abdulah tengah terbaring sakit di ranjangnya. Dalam kondisi yang lemah itu, Abdullah memanggil sahabatnya untuk duduk lebih dekat dengannya sembari mengucapkan sesuatu.

"Apabila aku mati nanti, hendaklah kamu sendiri yang memandikan aku, menshalati aku, lalu kuburkanlah aku dan jangan engkau tinggalkan aku sendirian di kuburan pada malam harinya. Talqinkanlah aku dengan kalimat tauhid ketika Malaikat Munkar dan Nakir menanyaiku," ucap Abdullah.

Sufyan pun menyanggupinya.
Tak lama kemudian, akhirnya Abdullah meninggal dunia. Sufyan sangat sedih telah kehilangan sahabat karibnya itu.
Meski demikian, ia tetap sabar dan ikhlas sembari melaksanakan amanah yang disampaikan almarhum kepadanya.

Setelah itu, Sufyan merawat jenazah Abdullah, sahabat karibnya.
Ia memandikannya, menshalatinya dan kemudian menguburkannya. Pada malam harinya, Sufyan juga menunggu seorang diri di atas makam sahabatnya itu sambil membacakan kalimat talqin.

Nikmat Kubur.
Beberapa saat kemudian, antara sadar dan tidak, Sufyan mendengar suara dari atas.
"Wahai Sufyan, orang tersebut tidak butuh penjagaanmu, talqinmu, dan pelipur lara darimu, karena aku telah mentalqinkannya dan memberinya kesenangan," kata suara tanpa wujud itu.

"Dengan apa engkau menjaganya?" tanya Sufyan.
"Dengan puasa di bulan Ramadhan dan diikuti 6 hari pada bulan Syawal," jawab suara tadi.

Setelah dialog itu, tiba-tiba Sufyan terjaga dan tersadar. Ia kaget karena saat itu ia tidak melihat seorang pun di sekelilingnya. Sufyan masih ragu apakah suara itu berasal dari malaikat atau setan yang berupaya menghasutnya.

Maka dari itu, Sufyan kemudian pergi untuk berwudhu lalu melaksanakan shalat kemudian pergi tidur.
Anehnya, dalam tidur itu ia bermimpi persis seperti kejadian tadi, bahkan kejadian berulang hingga 3 kali.

Maka, kini yakinlah Sufyan bahwa suara itu dari malaikat Allah, bukan dari setan.
Dengan demikian Sufyan mengerti jika sahabatnya itu telah mendapatkan nikmat kubur.
Setelah itu, ia akhirnya pulang sambil berdoa,
"Ya Allah, dengan Anugerah dan Kemuliaan-Mu, berilah aku taufiq agar dapat berpuasa seperti puasa sababatku itu, Amiin."

Senin, 21 November 2011

Jenazah Imam Syafi'i Bertabur Permata

Berita Alam Kubur malam ini akan mengisahkan tentang keajaiban jenazah sang Waliyullah Imam Syafi'i yang bertabur dengan intan permata.


Kehidupan di alam Barzah adalah benar adanya, yang merupakan salah satu rukun iman dalam islam. Jadi meskipun orang itu adalah muslim yang taat namun bilamana tidak mempercayai kehidupan setelah mati, maka orang itu bisa dikatakan tidak beriman, karena salah satu rukun imannya ditinggalkan.

Ada kisah penuh hikmah yang dialami oleh Imam Syafi'i.
Setelah wafatnya, ia mendapatkan kenikmatan kubur. Di alam Barzah, Imam Syafi'i didudukkan di kursi emas dan jenazahnya bertabur permata.

Kisahnya.
Ketika berusia 2 tahun, ia dibawa ibunya ke Hijaz, sebab ibunya berasal dari Kabilah Azdiyah (dari Yaman). Lalu Imam Syafi'i di bawa ke Makkah karena sang ibu khawatir nasabnya yang mulia akan lenyap dan terlupakan.

Di Makkah, keduanya tinggal di dekat Syi'bu Al-Khaif, seorang guru yang terkenal. Ibunya mengirim Imam Syafi'i untuk belajar kepadanya. Sebenarnya ibunya tidak mampu untuk membiayainya, akan tetapi sang guru ternyata tidak rela dibayar setelah melihat kecerdasan yang dimiliki Imam Syafi'i.

Pada Usia 7 tahun, Imam Syafi'i sudah bisa menghafal AL Qur'an 30 Juz.
Pada usia 12 tahun beliau sudah bisa membaca dan menghafal kitab Al-Muwaththa' karya Imam Malik.


Imam Syafi'i dalam kesehariannya selalu berdakwah dan menebar ilmu.
Imam Syafi'i menderita sakit dan meninggal pada malam Jumat setelah shalat isya hari terkahir bulan Rajab permulaan tahun 204 Hijriyah danm usia 54 tahun.

Bertabur Mutiara.
Sahabat Ar-Rabi menyampaikan bahwa dia telah bermimpi bertemu dengan Imam Syafi'i sesudah wafatnya.
"Apa yang telah diperbuat Allah kepadamu wahai Abu Abdillah (imam Syafi'i)?" tanya Ar-Rabi.
"Allah mendudukkan aku di atas sebuah kursi emas dan menaburkan pada diriku mutiara-mutiara yang halus," jawab Imam Syafi'i.

Begitulah sekelumit kisah nikmat alam kubur yang dialami oleh Imam Besar, Waliyullah, Imam Syafi'i.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat kepadanya.

Minggu, 13 November 2011

Roh Mengenali Para Peziarahnya

Berita Alam Kubur kali ini tentang hari roh berkumpul, jangan pernah sedikitpun ragu bahwa ada kehidupan setelah kematian.
Pasalnya, diceritakan oleh salah seorang keluarga Ashim Al Jahdari, para roh berkumpul pada suatu hari tertentu dan mengenali siapa saja yang bertakziah.


Kisahnya.
Dari Ibnu Qoyim yang bersumber dari Muhammad bin husein dari Yahya bin Bustom Al Ashghor dari Masma, seorang keluarga Asyim Al Jahdari, dirinya bertemu dengannya dalam mimpi.

Dalam mimpi tersebut, Ashim bercerita bahwa dirinya bertemu dengan roh lainnya pada suatu waktu. Dalam pertemuan terseut, mereka saling bercerita satu sama lainnya.
Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW,
"Apabila orang yang lewat kuburan saudaranya kemudian memberi salam, maka akan dibalas salam itu, dan dia mengenal siapa yang menyalami. Demikian juga mereka (yang mati) akan menjawab salam orang-orang yang tidak dikenal."

Bertemu dalam Mimpi.
Suatu hari, Muhammad bin Husein yang merupakan keluarga dekat dari Ashim al Jahdari tengah bermimpi bahwa dia melihat Ashim. Padahal almarhum diketahui telah meninggal dunia 2 tahun lamanya. Hal tersebut tentu membuat penasaran dan ingin mengajukan beberapa pertanyaan kepada lamarhum.

"Bukankah Anda sudah meninggal?" tanya kerabat almarhum.
"Benar," jawab Ashim.
"Lalu di mana kamu sekarang ini?" tanya kerabat almarhum lagi.
'Demi Allah, saya ada di dalam taman surga. Saya juga bersama teman-temanku berkumpul setiap Jumat hingga pagi harinya di tempat ini (kuburan) Bakar bin Abdullah al Muzanni. Kemudian kali saling bercerita," kata Ashim.

Kejadian yang dialami oleh kerabat almarhum ini membuatnya semakin penasaran. Soalnya, hal ini merupakan yang pertama kali di alaminya. Oleh karena itu dirinya pun lantas semakin banyak mengajukan pertanyaan.

Mengenal Peziarah.
Walaupun dalam mimpi, kerabat almarhum ini seolah berdialog langsung tanpa perantara.
"Apakah yang bertemu itu jasadnya saja atau rohnya saja?" tanya kerabat Ashim.
"Kalau jasad kami sudah hancur, jadi kami berkumpul dalam roh," jawab Ashim.
"Apakah kalian mengenal kalau kami itu berziarah kepada kalian?" tanya kerabat Ashim.

"Benar, kami mengetahui setiap sore jumat dan hari sabtu hingga terbit matahari," ujar Ashim.
Kerabat Ashim lantas mengajukan pertanyaan terkahir sebelum tersadar dari mimpinya.
"kalau hari lainnya?" tanya kerabat Ashim.
"Itulah fadhilah hari jumat dan kemuliaannya," jawab Ashim yang kemudian meninggalkan kerabatnya yang tersadar dari mimpi.

Bahkan bukan sore jumat dan hari sabtu saja.
Menurut riwayat Muhammad bin Husein dari Bakar bin Muhammad dari Hasan Al Qoshob berkata bahwa orang-orang yang sudah meninggal dunia mampu mengetahui para peziarah pada dua hari yang mengiringi hari jumat, yaitu hari kamis dan sabtu.

Senin, 07 November 2011

Jenazah Ditemani Bidadari

Berita Alam Kubur kali ini diambil dari kisah pada zaman Khalifah Umar bin Khattab tentang jenazah yang ditemani oleh bidadari cantik. Alangkah bahagianya si jenazah memperoleh nikmat tersebut.
Agama Islam mengajarkan bahwa azab kubur itu memang ada dan kenyataan, dan mungkin hal inilah salah satu hal yang membedakan dengan agama lain.
Wallahu A'lam.

Seperti yang terjadi pada seorang pemuda di zaman Khalifah Umar bin Khattab, ia mendapat nikmat kubur berupa ditemani bidadari di alam kubur.
Bagaiman hal itu bisa terjadi.


Kisahnya.
Diriwayatkan oleh Imam Hakim, dari Yahya bin Ayyub ra berkata, di zaman khalifah Umar bin Khattab ra, ada seorang pemuda yang saleh dan sangat rajin beribadah. Bahkan Khalifah sendiri pun sangat senang apabila melihat pemuda tersebut sedang melaksanakan shalat.

Setiap malamnya, setelah shalat isya di masjid, pemuda itu pergi mengunjungi ayahnya yang sudah tua renta. Antara masjid dan rumah ayahnya, ada seorang wanita yang cantik dan selalu memperhatikan gerak-gerik pemuda saleh tersebut. Wanita itu sangat terpesona dan rupanya mencintai pemuda itu.

Maka, pada suatu malam, wanita itu menunggu pemuda saleh tersebut di jalan yang biasa dilaluinya. Seperti biasanya, selepas isya, pemuda tersebut datang ke rumah ayahnya. Ketika di tengah jalan, pemuda itu berjumpa dengan wanita tadi.
"Mampirlah sebentar ke rumahku," kata wanita itu.

Menolak Maksiat.
Si pemuda saleh itu rupanya tergoda dengan bujuk rayu wanita cantik itu.
Kemudian ia melangkahkan kakinya menuju rumah wanita penggoda, akan tetapi, ketika si pemuda akan melangkahkan kakinya untuk melintasi pintu rumah, secara tiba-tiba pemuda tersebut mengucapkan salah satu ayat Al Qur'an yang kurang lebih artinya,
"Dan orang-orang yang bertakwa, ketika setan memasukkan perasaan was-was ke dalam hatinya, maka ia akan dapat membedakan mana yang haq dan mana yang batil."

Seketika itu juga, sang pemuda jatuh pingsan. Melihat hal itu, si wanita lalu memanggil budak wanitanya dan mencoba untuk membangunkan si pemuda. Karena pemuda tersebut tidak sadar-sadar juga, maka si wanita dan hamba sahayanya membawa pemuda itu ke rumah ayahnya.
Setelah sampai di depan rumah ayahnya tersebut, si wanita tadi mengetuk pintu rumah dengan kuat lalu melarikan diri bersama budaknya.

Ketika sang ayah membuka pintu, maka ia terkejut melihat anaknya yang tak sadarkan diri terbaring di depan pintu rumahnya.
Lalu pemuda itu dibawa masuk oelh anggota keluarganya yang lain.

Beberapa hari kemudian setelah si pemuda sadar, sang ayah penasaran apa yang sebnarnya terjadi terhadap putranya itu. Lalu sang ayah meminta anaknya untuk menceritakan peristiwa yang dialaminya.

Dua Surga.
Sang pemuda lalu bercerita kepada ayahnya tentang peristiwa yang terjadi pada malam itu.
Ketika si pemuda membaca ayat yang ia sebutkan pada malam itu, amak si pemuda tersebut kembali pingsan tak sadarkan diri.

Melihat hal ini, sang ayah terkejut lagi dan berusaha membangunkan anaknya bersama anggota keluarga yang lain.
Ternyata pemuda tersebut telah meninggal dunia.
Pada malam itu juga, mayat si pemuda dimandikan, dikafani dan dikuburkan.

Keesokan harinya, berita kematian si pemuda tersebut telah sampai ke telinga Amirul Mukminin, Umar bin Khattab ra.
Sang Khalifah pun minta diantar ke kuburan si pemuda tersbut.
Sesampainya di kuburan, Umar ra berkata kepada mayat yang ada di dalam kubur itu dengan membaca surat Ar-Rahman ayat 46 yang artinya,
"Dan bagi orang yang takut saat menghadap Tuhannya ada dua surga."

"Wahai Amirul Mukminin, ketahuilah bahwa sesungguhnya saat ini aku telah merasakan janji Allah SWT tersebut, yaitu mendapatkan dua surga," jawab pemuda itu dari dalam kubur.

Sebagian ahli tafsir mengatakan bahwa yang dimaksud dua surga tersbut adalah:
1. Satu surga untuk dirinya sendiri.
2. Satu lagi berupa bidadari yang menemaninya di alam kubur.

Jumat, 04 November 2011

Tubuh dirantai Api

Berita Alam Kubur kali in tentang orang kaya yang melalaikan sedekah.
Karena melalaikan sedekah, Maula Ja'far mendapat azab kubur. Tubuhnya di alam kubur dirantai dengan api, selain itu lidahnya juga menjulur panjang.
Na'uzubilah min Zalik.


Kisahnya.
Dalam sebagian harta yang dimiliki oleh umat islam terdapat sebagian harta bagi kaum Dhuafa dan fakir miskin. Hanya saja, hal tersebut tidak pernah dilakukan sama sekali oleh sahabatnya Al-Hajj yang bernama Maula Ja'far. Ia mendapat siksa kubur setelah mati tanpa membayar sedekah.

Al-Hajj menceritakan, 
Dirinya mempunyai seorang sahabat bernama Maula Ja'far, putra seorang alim dan saleh, Maula Muhammad Husein dari penduduk Thirastan.
Maula Ja'far diberi amanah untuk menyalurkan sedekah, dan kebetulan saat itu negeri tersebut terserang wabah penyakit yang mematikan hingga membuat banyak orang kaya yang mewasiatkan hartanya kepada Maula Ja'far untuk disedekahkan.
Akan tetapi, amanah itu tak tersalurkan dengan baik sampai akhirnya Maula Ja'far meningal dunia.

Mimpi Buruk.
Pada suatu hari, Allah SWT memberi karunia kesempatan kepada Al-Hajj untuk berziarah ke makam suci Imam Husein.
Setelah melakukan beberapa ritual ziarah, Al-Hajj pun kembali ke penginapan untuk beristirahat. Pada malam harinya, Al-Hajj bermimpi suatu hal yang sangat buruk. Ia sendiri sampai sangat ketakutan dalam mimpi itu.

Dalam mimpinya tersebut, Al-Hajj melihat seseorang dari kejauhan.
Di pundak orang tersbut ada rantai yang terbuat dari api yang menyala-nyala telah membelenggu tangan dan kaki orang tersebut, lidahnya panjang menjulur sampai ke dadanya.
Saat melihat Al-Hajj, orang tersebut seakan meminta pertolongan.



Betapa terkejutnya Al-Hajj saat dari dekat, ternyata orang itu adalah Maula Ja'far, sahabatnya sendiri. Ketika Maula hendak berbicara dan minta pertolongan kepada Al-Hajj, rantai itu menghentaknya ke belakang. Akibatnya, Maula kembali dengan berjalan mundur sebelum sempat berbicara.

Sesaat kemudian, Maula mendekat lagi kepada Al-Hajj untuk kedua kalinya, lalu terjadi hal yang sama sampai ketiga kalinya. Menyaksikan hal itu membuat Al-Hajj sangat takut, walaupun hanya dalam mimpi semata.
Bahkan Al-Hajj sampai menjerit keras dan terbangun, sehingga seorang ulama yang tidur di dekat kamarnya ikut terbangun.

Tidak Pernah Sedekah.
Setelah minum beberapa gelas air putih, kemudianAl-Hajj menceritakan kejadian yang dialami dalam mimpimya kepada ulama sebelah kamarnya.
Ketika ditanya oleh ulama, apa yang sudah dilakukan sahabatnya tersebut sehingga mengalami suatu hal yang pedih, Al-Hajj berkata bahwa sahabatnya tersebut meningal sebelum sempat menyedekahkan sebagian hartanya kepada mereka yang berhak.

Mengetahui hal tersebut, Al-Hajj pun memutuskan untuk segera ke pemakaman suci untuk berziarah dan beristghfar.
Harapannya, semoga Allah SWT menyayangi Maula jika mimpi yang dialami oleh Al-Hajj tersebut benar. Tak lama kemudian, Al Hajj berdiri dan melaksanakan niatannya tersebut.

Sabtu, 29 Oktober 2011

Buta di Alam Barzah

Banyak Kisah alam kubur, dimana orang baik tapi tetap saja mendapat siksa karena sesuatu hal, seperti berita yang akan diceritakan berikut.

Karena melarang warga untuk mengambil air di sumurnya, akhirnya Yazid yang kaya raya namun pelit itu mendapat siksa amat pedih dan menjadi buta ketika di alam Barzah, meskipun Yazid taat emnjalankan perintah agama.

Berikut Kisahnya.
Pada zaman pemerintahan Khalifah Utsman bin Affan, terdapat salah seorang ulama besar bernama Syeikh Abdurrahman. Pada suatu malam, setelah melaksanakan shalat Tahajud di masjid, Syeikh tertidur. Dalam tidurnya itu tiba-tiba ia bermimpi bertemu dengan Yazid, yang merupakan tetangganya yang telah meninggal dunia satu minggu sebelumnya.

Yazid ini adalah orang terkaya di kampungnya.
Tanahnya ada di mana-mana, ia juga sangat taat dalam menjalankan perintah agama. Shalat lima waktu tak pernah ia tinggalkan, ia juga kerap kali berpuasa dan sedekah.

Meskipun Yazid ini tergolong orang yang taat beribadah, akan tetapi dalam mimpinya itu, Syeikh Abdurrahman melihat Yazid mendapat siksaan yang amat pedih dan kedua matanya buta.

"Bagaimana orang sebaik Yazid mendapat siksa yang berat," guman Syeikh Abdurrahman dalam hati.
Melihat Yazid terus menerus menangis dengan kondisi matanya yang buta, Syeikh Abdurrahman mendekatinya dan kemudian bertanya,
"Yang saya tahu, Bapak selalu menjalankan semua perintah Allah SWT. Tapi, kenapa engkau menangis dan mendapat siksaan seperti ini? Lalu kenapa kedua matamu menjadi buta?"

Tak Menepati Janji.
Mendapat pertanyaan itu, Yazid kemudian bercerita tentang perbuatannya di masa hidup di dunia.

"Semasa hidup, saya pernah melarang warga untuk mengambil air bersih di sumur ladang milik saya," jawab Yazid dengan sedih.

Kala itu, ia baru saja membeli sebidang tanah dari seorang miskin dengan harga yang murah sekali karena orang miskin itu sedang membutuhkan uang untuk biaya pengobatan anaknya yang sedang sakit parah.



Namun, sebelum proses jual beli dilakukan, sang pemilik tanah meminta kepada Yazid agar membiarkan warga untuk mengambil air sumber di ladangnya. Air sumur itu memang menjadi jantung kehidupan masyarakat setempat ujntuk kebutuhan sehari-hari.

Satu bulabn berlalu, Yazid masih memperbolehkan warga untuk mengambil air di ladang miliknya. Namun, pada bulan berikutnya ia mulai gerah. Keesokan harinya, ia meminta tukang kebun untuk membuat pagar mengelilingi ladangnya.
Melihat hal itu, para warga bingung karena tidak bisa lagi mengambil air.


Warga Kelaparan.
Sejak saat itu, warga mulai kelaparan. Banyak tanaman mereka yang rusak akibat kekurangan air. Akhirnya, warga mengambil air ke tempat yang lebih jauh.
"Itulah sebabnya saya mendapat siksa dan dibutakan di alam barzah ini," ujar Yazid kepada Syeikh Abdurrahman di dalam mimpimya.

Lalu Syeikh Abdurrahman bertanya,
"Adakah jalan keluarnya?" tanay Syeikh.
"Jika pewaris saya membukakan sumber air itu lagi dan membiarkan penduduk memanfaatkan kembali, maka keadaan saya akan lebih baik," jawab Yazid.

Setelah itu, Syeikh Abdurraham terbangun dari tidurnya.
Pada pagi harinya, ia mengunjungi rumah ahli waris Yazid. Ulama tersebut menceritakan mimpinya serta permintaan dari Yazid tersebut. Setelah selsai menceritakan kejadian yang dialaminya itu, para ahli waris Yazid setuju untuk membuka kembali sumber air.

Warga Gembirta.
Saat itu, para warga gembira karena mereka kembali bisa mengambil air dari ladang tersbut.

Selang beberapa waktu, Syeikh Abdurrahman kembali bermimpi bertemu dengan Yazid.
Dalam mimpi yang kedua ini, ia melihat Yazid sudah tidak dalam kondisi disiksa dan keduanya matanya tidak buta lagi.

Rabu, 19 Oktober 2011

Jenazah Dicabik Malaikat

Kehidupan di alam kubur adalah nyata. Semua orang pasti akan mengalaminya termasuk saya dan Anda tentunya.
Pada zaman pemerintahan Umar bin Abdul Aziz r.a, terdapat pemuda yang mati, dan dia adalah pemuda yang selalu meninggalkan shalat semasa hidupnya. Di dalam kubur, Jasadnya dicabik-cabik oleh Malaikat. Na'uzubillah.


Kisahnya.
Kisah ini dirwiayatkan oleh Umar bin Abdul Aziz r.a.
Suatu ketika, Umar bin Abdul Aziz r.a. tengah mengurusi jenazah salah seorang kerabatnya yang bernama Fatih. Setelah dimandikan, dikafani dan dishalati, kemudian jenazah itu dibawa ke pemakaman umum.

Tak terlalu memakan waktu lama, jenazah pemuda itu telah selesai dikuburkan dan orang-orang pun lalu meninggalkan makam tersebut.
Begitu juga yang dilakukan Umar. Setelah beberapa langkah meninggalkan makam, tiba-tiba Umar mendengar suara yang datang dari makam baru tersebut. Umar menduga suara itu adalah suara Malaikat yang bertugas di alam kubur.

"Wahai Umar bin Abdul Aziz, maukah aku beritahu apa yang akan kuperbuat dengan orang yang engkau cintai ini?" kata suara itu.
"Tentu, ceritakanlah kepadaku," jawab Umar penasaran.
"Aku bakar kain kafannya, kurobek badannya dan kusedot darahnya serta kukunyah dagingnya. Maukah kau kuberitahu apa yang akan aku perbuat dengan anggota badannya?" ujar suara dari dalam kubur itu dengan agak keras.

Daging Dicabut.
Mendapat jawaban dari sura itu, Umar heran dan kemudian bertanya,
"Lalu, apa yang terjadi dengan anggota badannya?" tanya Umar lagi.
"Aku cabut dagingnya satu persatu dari telapak tangannya, lalu dari tangan ke lengan dan dari lengan menuju pundak. Kucabut pula lutut dari pahanya. Lalu paha dari lututnya. Kucabut pula lutut itu dari betis. Dari betis menuju telapak kakinya," kata suara itu menyeramkan.

"Ceritakanlah kepadaku, apa yang dilakukan jenazah itu di dunia sehingga ia mendapatkan siksa kubur seperti itu?" kata Umar.
"Ketahuilah, Umur di dunia hanya sedikit. kemuliaan di dalamnya adalah kehinaan.pemuda ini larut dalam kenikmatan dunia yang semu sehingga melupakan Allah SWT. Pemuda ini lalai dengan shalat," ujar suara yang diduga dari Malaikat Munkar dan Nakir itu.

Fitnah Dunia.
Umar menangis dengan penuturan suara itu. Ia banyak merenung dan menghimbau orang-orang yang masih hidup untuk memperbanyak ibadah kepada Allah SWT, diantaranya adalah dengan melaksanakan shalat, puasa dan sebagainya.

Umar semakin giat mengingatkan kepada umat Islam tentang hakikat kesenangan dunia yang terkadang menipu.
"Celakalah jenazah yang tertipu oleh dunia, di dalam kubur tidak ada perbedaan siang dan malam, tertutup kesempatan beramal serta mereka berpisah dengan kekasih dan keluarga, istri-istrinya dinikahi oleh orang lain. Anak-anaknya bebas bermain. Kerabatnya sibuk membagi-bagi rumah dan harta peninggalannya, karena itu tingkatkanlah ibadah kepada Allah SWT," demikian salah satu dakwah Umar mengingatkan akan siksa kubur.

Kamis, 13 Oktober 2011

Mati Mata Melotot

Mungkin kisah dan berita ini patut dipertimbangkan bagi para pejabat negara yang gemar bersumpah atas nama Allah SWT maupun Al Qur'an. Bilamana ia berdusta, maka sesungguhnya Allah Maha Adil dan Maha Mengetahui.


Kisahnya.
Kisah ini diambil dari karya agung Manshur bin Nashir Al 'Ihaji berjudul kisah-kisah Su'ul Khatimah.
Diceritakan bahwa seseorang yang bersumpah palsu yang mengatasnamakan sumpahnya dengan Allah SWT dan akibatnya pria dalam cerita ini mati mendadak dengan mata melotot serta wajah yang menguning.

Di salah satu kota di Irak, saat itu Syeikh Ibrahim dikenal sebagai pedagang besar dan dermawan. Ia tidak pernah menolak orang yang meminta atau mengecewakan orang yang berharap kepadanya.
Pada suatu hari, tetangganya yang bernama Sayid Jabir datang menemui Syeikh Ibrahim, ia bermaksud berhutang uang sebesar 500 ribu dinar.
"Sebagaimana Anda ketahui, bahwa pada tahun ini hasil panen tidak menguntungkan, aku telah berhutang kepada rentenir. Aku harus membayar hutangku tersebut, jika tidak, maka rahasiaku akan terbongkar. Hari ini aku mendatangi Anda semoga Anda sudi meminjamiku uang sebesar 500 ribu dinar," harapan Sayid Jabir dengan memelas.

Tidak Mengakui Hutang.
Tanpa banyak pikir, Syeikh Ibrahim berdiri ke brangkas uang dan memberikan uang tersebut kepada Sayid Jabir lalu menuliskan jumlah uang tersebut dalam buku kas.
Jabir mengucapkan terima kasihnya atas pemberian itu dan meminta agar dibuatkan sebuah surat pengakuan hutang sebagai tanda bukti. Namun Syaikh menolaknya dengan halus,
"Terima kasih, saya rasa tidak perlu, cukuplah Allah SWT sebagai saksi antara engkau dan aku. Dia sebaik-baiknya Wakil dan sebaik-baiknya Saksi," kata Syeikh Ibrahim.

Satu tahun kemudian, Syeikh Ibrahim meninggal dunia karena serangan jantung dengan meninggalkan seorang istri dan empat orang anak, yang sulung masih berusia 13 tahun.
Sepeninggal Syeikh, istrinya lantas memeriksa buku-buku kas perdagangan suaminya. Dari dalam buku tersebut si istri mengetahui secara terperinci orang-orang yang berhutang kepada suaminya.

Hari demi hari dan bulan terus berlalu setelah kematian suaminya, lalu ia mengirim utusan ke Sayid Jabir untuk menagih hutang suaminya. Akan tetapi Sayid Jabir mengingkari pernah berhutang kepada suaminya. Ia mengaku telah membayar hutang tersebut kepada suaminya. Mungkin suaminya lupa mencatat pembayaran tersebut di buku kas.

Karena masalah itu tak kunjung selesai, perkara itu dibawa ke meja hijau. Pada hari persidangan, si tertuduh dan istri Syeikh hadir di depan pengadilan. Mereka kemudian menceritakan kronologis versi masing-masing.
"Aku sangat yakin bahwa Sayid Jabir pernah berhutang kepada Syeikh Ibrahim sebanyak itu. Namun aku tidak punya bukti sama sekali selain buku kas yang mencantumkan uang yang telah dia pinjam," kata istri Syeikh Ibrahim.
"Hanya berupa bukti ini, tidak cukup kuat untuk menjadikan Sayid Jabir sebagai tersangka," kata hakim.



Sumpah Palsu.
Sayid Jabir tidak mengingkari bahwa ia pernah berhutang dengan Syeikh Ibrahim, akan tetapi ia katakan bahwa ia sudah melunasi hutang tersebut setahun setelahnya.
"Apakah Anda berani bersumpah dengan nama Allah SWT bahwa Anda punya hutang 500 ribu dinar dengan Syeikh Ibrahim dan Anda sudah membayar hutang tersebut kepada Syeikh Ibrahim?" tanya sang hakim.
"Aku bersumpah atas nama Allah SWT," jawab Sayid Jabir.

Mendengar sumpah atas nama Allah tersebut, kemudian sang hakim menetapkan bahwa Sayid Jabir sudah tidak lagi berhutang. Sayid Jabir kemudian keluar dari persidangan dengan sombongnya. Ia saat itu sangat bersemangat, gagah, sehat, kuat dan masih berusia muda. Ketika telah di luar persidangan, tiba-tiba saja tubuhnya ambruk. Tak pelak lagi orang yang melihatnya menjadi gaduh dan bingung.

Istri Syeikh lantas keluar ruangan.
Ia terkejut setelah melihat tubuh Sayid Jabir yang sebelumnya dalam keadaan segar bugar, tiba-tiba saja tergeletak di lantai dengan mata melotot, mulut menganga dan wajah menguning seolah-olah pohon busuk yang tumbang di atas tanah tidak mempunyai kekuatan sama sekali.
"Ia telah mati," kata orang-orang saat itu.

Kematian Sayid Jabir kemudian diartikan orang-orang sebagai bentuk azab dari Allah SWT atas sumpah palsunya yang mengatasnamakan Allah SWT.
Pada malam harinya, istri Sayid Jabir mendatangi istri Syeikh Ibrahim. Ia mengakui bahwa suaminya telah berdusta.
"Suamiku telah membayar kedustaananya dengan harga yang sangat mahal. Inilah uang yang dulu pernah dipinjam suamiku dari suamimu," kata istri Sayid Jabir sambil menyerahkan uang 500 ribu dinar.
Setelah itu, istri Sayid Jabir pergi meninggalkan rumah istri Syeikh Ibrahim bersama anaknya.

Jumat, 07 Oktober 2011

Jenazah Berwajah Babi

Kisah yang satu ini terjadi pada zaman Rasulullah SAW.
Kala itu, ada orang yang tidak mau mengerjakan shalat, maka jasadnya berubah menjadi babi, terutama pada bagian wajah.


Berikut Kisahnya.
Pada suatu hari, Nabi Muhammad SAW sedang duduk bersama para sahabat di sebuah masjid. Kemudian datang seorang pemuda Arab yang bernama Farid Hasyim yang masuk ke dalam masjid sambil menangis.

Melihat ada orang yang menanguis, maka Rasulullah SAW pun bertanya,
"Wahai anak muda, kenapa engkau menangis?".
Mendapat pertanyaan itu, maka Farid menjawab,
"Ya Rasulullah SAW, ayah saya telah meninggal dunia dan tidak ada kain kafan dan tidak ada orang yang hendak memandikannya."

Jasad Berwajah Babi.
Mendapat jawaban yang demikian, maka Nabi SAW memerintahkan Abu Bakar ra dan Umar bin Khattab ra agar ikut dengan pemuda itu untuk melihat masalahnya.
Setelah mengikuti orang itu, Abu Bakar dan Umar mendapati ayah pemuda itu telah berubah wajah menjadi babi hitam. Maka mereka pun kembali dan memberitahu kepada Nabi SAW.

"Ya Rasulullah SAW, kami melihat mayat ayah Farid bertukar wajah menjadi babi hutan yang hitam," kata para sahabat.
Mendengar pemberitahuan dari sahabat Abu Bakar dan Umar itu, maka Rasululah SAW dan para sahabatpun pergi ke rumah pemuda tadi.
Dan setibanya di sana, maka Rasulullah SAW pun berdoa kepada Allah SWT, lalu mayat yang berwajah babi itu kembali menjadi berwajah manusia seperti semual.

Jangan Meninggalkan Shalat.
Lantas Rasululah SAW dan para sahabat menyalati mayat tersebut.
Dan ketika mayat itu hendak dikebumikan, maka sekali lagi mayat itu berubah menjadi seperti babi hutan yang hitam.
Maka Rasulullah SAW pun bertanya kepada pemuda itu,
"Wahai anak muda, apakah yang telah dilakukan oleh ayahmu sewaktu dia di dunia dulu?"
"Sebenarnya ayah saya ini tidak mau mengerjakan shalat," jawab Farid.

Kemudian Rasulullah SAW bersabda,
"Wahai para sahabatku, lihatlah keadaan orang yang meninggalkan shalat. Di hari kiamat nanti akan dibangkitkan oleh Allah SWT seperti babi hutan yang hitam."

Minggu, 11 September 2011

Ahli Kubur Menangis karena Wudhu

Siksa kubur itu memang benar adanya, tak diragukan lagi. Dan salah satunya adalah yang diceritakan oleh Imam Ghazali ketika dia sedang bermimpi. Kala itu ia sedang melihat seorang pemuda yang disiksa dan dihadang srigala.



Inilah Kisahnya.
Setelah selesai berdakwah di beberapa tempat, Imam Ghazali tiba di rumahnya tengah malam. Ia nampaknya sangat senang sekali karena banyak orang yang tertarik dengan ajaran Agama Islam.
"Alhamdulillah...mudah-mudahan dakwahku membuat orang banyak tertarik," kata Imam Ghazali setibanya di rumah.
Beberapa saat kemudian, sebelum tidur, Imam Ghazali mengambil air wudhu untuk mengerjakan shalat Tahajud. Usai shalat, ia berzikir sebagaimana biasa ia kerjakan.

Selepas zikir, sebenarnya ia ingin membaca Al Qur'an, namun tiba-tiba dia merasakan kantuk yang sangat luar biasa. Akhirnya ia tertidur di mushola.
Tak lama kemudian, dia bermimpi yang cukup mengejutkan.
"Astaghfirullah...kenapa aku bermimpi seperti itu?" gumannya dalam hati.
Setelah mimpinya berakhir, ia bangun dari tidurnya. Lalu Imam Ghazali melakukan shalat malam lagi hingga menjelang shalat subuh.
Setelah shalat subuh berjamaah, sebagaimana biasanya, Imam Ghazali memberikan fatwa kepada jamaah subuhnya. Setelah memberikan salam, Imam Ghazali menghentikan pembicaraannya.


Bermimpi Aneh dan Mengejutkan.
Kemudian Imam Ghazali berkata kepada para jamaahnya,
"Tadi malam aku baru saja bermimpi yang cukup mengejutkan. Baru kali ini aku mimpi seperti itu," ujarnya kepada para jamaahnya.
"Segera saja utarakan kepada kami, aku yakin mimpi itu pasti sangat menarik bagi kita semua," kata salah satu jamaahnya.

Setelah mendengarkan dari salah satu jamaah itu, Imam Ghazali mengatakan, dalam mimpi itu ada kejadian yang cukup aneh. Menurut Imam Ghazali, ia bermimpi melihat sebuah kuburan yang terbelah. Lalu keluarlah beberapa orang yan telah mati. Di antara mayat-mayat itu ada seorang pemuda yang disiksa dengan berbagai jenis siksaan.



"Aku kasihan sekali dengan dia, meski dia bukan keluargaku. Karena itulah aku mendekatinya," kata Imam Ghazali.
Kemudian Imam Ghazali mendekati pemuda itu. Setelah dekat, Imam Ghazali memberi salam. Usai salam dari Imam Ghazali dijawab, maka ia bertanya dengan nada pelan,
"Hai anak muda penghuni kubur, ada apa denganmu? Mengapa engkau disiksa, sementara temanmu tidak?" tanta Imam Ghazali.



Ahli Kubur Menangis.
Pertanyaan dari Imam Ghazali membuat anak muda itu menangis. Kemudian pemuda ahli kubur itu menjawab dengan nada pelan juga.
"Hai Imam Ghazali. Demi Allah, bantulah keterasinganku. Mudah-mudahan Allah memberikan jalan keluar bagiku dari siksa ini melaluimu, Siksaan yang sangat pedih ini."

Setelah berbicara demikian, pemuda itu menagis sesenggukan. Lalu Imam Ghazali bertanya lagi,
"Coba kamu ceritakan. Aku ingin mengetahuinya."
Mendapat pertanyaan dari Imam Ghazali, pemuda itu menghentikan tangisnya. kemudian mulailah ia menceritakan apa yang terjadi. Ia berkata bahwa ketika ia masih hidup, pernah meninggalkan wudhu ketika akan melaksanakan shalat.
"Aku pernah tidak wudhu ketika akan shalat subuh, karena aku takut kedinginan," kata pemuda itu.

Mendengar cerita dari pemuda itu, Imam Ghazali sedih sekali, karena itulah ia bertanya,
"Apa hubungannya antara siksaan yang kamu terima yang begitu dahsyat dengan kamu tidak berwudhu ketika shalat subuh?".

Pemuda itu menjelaskan dengan terbata-bata sambil menagis,
"Akibat aku tidak wudhu itulah aku disiksa dan dalam kuburku ini aku dihadang oleh serigala yang menakutkan sekali. Keadaanku semakin bertambah buruk."

Begitulah beritanya kawan.
Seorang muslim yang shalat tanpa wudhu sekali saja sudah sangat dahsyat siksaannya, apalagi yang tidak shalat...
Mari kita berwudhu terlebih dahulu sebelum melaksanakan shalat.

Selasa, 23 Agustus 2011

Jenazah Anak Saleh Berbau Harum

Berita dari Alam kubur kali ini mengisahkan tentang nikmatnya alam kubur yang diterima oleh anak yang saleh.

Kisahnya.
Semasa hidupnya, seorang anak yang bernama Hasan bin Abdullah dikenal sebagai anak yang saleh.
Subhanallah...
Setelah berpuluh-puluh tahun ia mati dan dimakamkan, jasadnya masih terlihat utuh dan berbau harum. Kisah ini terjadi di daerah Unaizah, Arab Saudi. Saat itu, di tepi batas kota akan dibangun benteng batas wilayah Unaizah. Kebetulan lokasi itu dulunya merupakan kuburan warga setempat yang lama tak dipakai lagi. Berdasarkan persetujuan raja setempat, lokasi kuburan itu akhirnya dibongkar.

Maka mulailah para pekerja memindahkan satu persatu jenazah di kuburan itu ke lokasi lain yang sudah disediakan. Namun, hingga pada giliran makam yang ada di sebelah pojok, penggali kuburan mengalami kesulitan. Tanah di makam itu terasa keras untuk digali. Butuh sekitar satu jam untuk membobfkar kuburan tua itu.
"Tanahnya lebih keras dari tanah yang lain di kuburan ini, kenapa bisa demikian ya," kata salah seorang penggali.

Mendapat Nikmat Kubur.
Meskipun demikian, mereka tetap sabar hingga tergalilah makam tersebut. Ternyata di dalam liang lahat itu terdapat jenazah yang masih utuh meski tampak kering. Bahkan jenggot jenazah itu masih tampak jelas dan utuh. Padahal beberapa kafan sudah hancur dimakan tanah.
"Subhanallah...jenazah siapa ini," ujar seorang penggali kubur."
"baunya harum sekali, aneh..padahal kuburan ini usianya sudah lama," ujar yang lain.

Para penggali makam itu juga bingung karena seketika saja aroma harum menyerbak ke segala arah. Mereka yakin, jika bau harum itu berasal dari jenazah utuh itu. Salah satu dari mereka kemudian memanggil salah seorang Syeikh di Unaizah untuk melihat keanehan itu.

"Subhanallah..., biarakan dalam posisi sebagaimana adanya. Hindarilah ia dan galilah sebelah kanan atau sebelah kiri," ucap syeikh tersebut.
Para pekerja itu menuruti perintah sang syeikh. Akhirnya, dengan terpaksa mereka mengurangi luas area untuk pembangunan benteng tersebut. Sang Syeikh kemudian berusaha mencari informasi tentang jenazah siapakah yang mendapatkan nikmat kubur itu.

Ia bertanya ke seluruh penduduk desa itu, hingga sampailah ia di sebuah rumah kecil dan tua. Penghuni rumah itu hanya seorang nenek tua. Ia hanya terbaring di ranjang sambil berzikir kepada Allah SWT.
"Apa yang membuat Anda singgah di rumah ini? Bukankah masih banyak rumah lain yang lebih bagus untuk kau singgahi?" tanya nenek itu.
"Aku sedang mencari ahli keluarga dari makam yang jenazahnya utuh itu," jawab syeikh.
"Ketahuilah, ia adalah Hasan bin Abdullah. Dia saudaraku yang meninggal dua puluh tahun yang lalu," kata nenek dengan nada sedih.


Berbakti Kepada Orang Tua.
Mendengar pernyataan itu, syeikh lebih mendekat lagi menuju pembaringan nenek.
"Sudikah engkau menceritakan apa yang sebenarnya dilakukan saudaramu itu ketika masih hidup?" tanya syeikh.
"Ia adalah seorang yang ahli ibadah, tiap malamnya selalu bermunajat kepada Allah SWT," kata nenek itu dengan suara yang terputus-putus sambil meneteskan air mata karena teringat akan saudaranya.

"Saudaraku itu tidak pernah menolak setiap perintah orang tuaku. Ia anak yang berbakti. Saudaraku itu sering menggendong ibuku ke pasar untuk berdagang," jelas nenek itu lagi.

Syeikh itu sangat terkesima dengan amaan yang dialkukan oleh saudara nenek itu. Ia kemudian berpamitan sambil memberikan beberapa dinar untuk sedekah. Sesampainya di rumah, syeikh itu langsung bersimpuh di kaki ibunya. Ia menangis memohon maaf atas semua kesalahannya yang tidak begitu memperhatikan ibunya karena terlalu sibuk bekerja.

Sang syeikh saja sampai bersimpuh dikaki ibu, sudahkah Anda?
Mari berbakti kepada orang tua, terutama kepada ibu kita, agar kita bisa mendapatkan nikmat kubur seperti Hasan bin Abdullah dalam kisah ini.

Sabtu, 13 Agustus 2011

Mimpi Almarhum Ayah

Setelah bermimpi bertemu dengan arwah ayahnya, Husein bin Abdullah menjadi seorang yang taat beribadah dan gemar bersedekah.
Subhanalloh...ketika ajal menjemputnya, ia mengucap dua kalimat syahadat, pertanda mati Khusnul Khatimah.


Kisahnya.
Pada suatu hari Husein bin Abdullah, seorang pedagang yang sukses sedang menunggui ayahnya yang sedang sakit keras. Ia sengaja meliburkan diri sebagai pedagang untuk menemani ayahnya. Sayangnya, Husein terlalu sibuk dengan urusan dagangnya sehingga ia melupakan kewajibannya untuk menyembah kepada Allah SWT.

Pesan Ayah.
"Wahai anakku, sebelum meninggal dunia, aku hanya minta kepadamu agar berjanji untuk melakukan sesuatu selepas kematianku," kata ayahnya.
"Silahkan katakan wahai ayah," jawab Husein dengan sedih.
"Apabila aku mati, tuliskan syair pada pusaraku yang berbunyi, "Bagaimana akan terasa nikmat kehidupan ini bagi yang sadar dirinya akan pindah ke alam kubur. Di sana segala kedudukan akan lenyap, wajah jelita yang dibanggakan akan lenyap pula, tinggalllah badan yang akan menanggung siksa."
Kemudian hendaklah engkau berziarah ke kuburku hingga tiga hari. Berdoalah kepada Allah SWT semoga Allah memberikan rahmat-Nya kepadaku," kata sang ayah.

Wasiat Ayah.
Insya Allah, saya akan melakukannya," jawab Husein dengan meneteskan air mata.
Tak lama kemudian, ayah Husein meninggal dunia. Sesuai dengan wasiat yang disampaikan kepadanya, Husein segera melakukan semua yang diamanahkan kepadanya. Dia berziarah ke kubur ayahnya setiap hari sambil berdoa untuk ayahnya dan membaca syair yang tertulis di pusaranya.
Pada hari yang ketiga, Husein mendengar suara dari dalam kubur yang membangkitkan bulu roma dan memucatkan muka.
Husein pulang dalam keadaan takut dan gemetar.

Pada malam harinya, dia bermimpi melihat ayahnya datang sambil berkata,
"Wahai anakku, sesungguhnya engkau berada sangat dekat denganku, duniamu sudah berada di penghujungnya, dan maut lebih dekat dari itu. Oleh karena itu, bersiaplah engkau untuk menempuh perjalananmu dan periksalah keadaan kendaraanmu. Alihkan perhatianmu dari melengkapi isi rumah yang engkau tempati sekarang, beralihlah pada rumah yang akan engkau tempati nanti untuk selama-lamanya.
Janganlah engkau tertipu seperti orang-orang sebelummu yang telah tertipu oleh keinginan pada harta, sehingga tidak sempat membuat persediaan untuk pergi.
Akibatnya, mereka menyesal yang tidak berkesudahan setelah mati. Padahal, ketika itu sudah tidak ada maknanya lagi. Wahai anakku, segera laksanakan, segera laksanakan, segera laksanakan," sambung ayahnya dalam mimpi.

Membaca Kalimat Syahadat.
Tak lama kemudian, Husein terbangun dari tidurnya. Dalam keadaan terkejut dan takut dengan apa yang akan terjadi pada dirinya.
Pada pagi harinya dia segera mengerjakan apa yang dikatakan arwah ayahnya. Semua hutang-hutang dilunasinya, sisanya disedekahkan kepada fakir miskin. Tiga hari kemudian, Husein memanggil semua keluarganya dan anaknya, kemudian berwasiat dan mengucapkan salam.

Setelah itu, dia menghadap kiblat, mengucapkan dua kalimat syahadat dan menghembuskan nafas terakhirnya.
Orang-orang ramai datang untuk mengurus mayatnya dan berziarah ke kuburnya, serta berdoa di sana.

Subhanallah...
Husein meninggal dunia dalam keadaan Khusnul Khatimah.
Sejak saat itu, keluarganya meniru apa yang dilakukan Husein di akhir hayatnya. Mereka sadar, bahwa bekal untuk kematian perlu disiapkan ketika masih hidup.

Mari, selagi Bulan Ramadhan masih kita temui hingga saat ini, mari dan mari kita mempersiapkan dan memperbanyak bekal kehidupan setelah mati nanti kawan.
Selamat berpuasa untuk semua.

Rabu, 13 Juli 2011

Makam Mengeluarkan Api

Umamah adalah seorang wanita yang suka mengahsut, suka mengadu domba orang lain, sehingga mereka saling bertengkar.
Ketika meninggal dunia, makam Umamah mengeluarkan api.

Kisahnya.
Amr bin Dinar, seorang ulama terkenal yang pernah menceritakan berita ini kepada para santri-santrinya. Menurut Amr, di sebuah dusun di kota Madinah ada seorang wanita muda yang bernama Umamah binti Husein, telah menderita sakit yang sangat parah hingga meninggal dunia. Karena itulah sebagai tetangga, Amr bertakziah untuk memberikan penghormatan yang terakhir kepada wanita tersebut dengan ikut menshalati dan menguburkan jenazah.

Dalam proses pemakaman tidak ada sesuatu yang aneh. Namun tatkala usai pemakaman, adik Umamah sesampainya di rumah tiba-tiba ingat, hawa kantong berwarna putih berisi emas jatuh di dalam kubur kakaknya.

Penggalian Kubur.
Dengan penuh rasa cemas dan gelisah, adik Umamah, Azarudin bergegas keluar untuk menemui seorang penggali kubur.
Ia berkata,"Beberapa jam yang lalu saudaraku telah dikuburkan. Ada kantong yang berharga dan tertinggal di dalam makam."
"Sesuatu apakah yang tertinggal tersebut, dan seberapa besarkah pentingnya sesuatu itu?" tanya penggali kubur.
"Barang yang tertinggal di dalam kubur itu adalah kantong yang berisi perhiasan milik saudaraku," jawab Azarudin.

Setelah mengutarakan semua maksudnya tersebut, Azarudin bersama penggali dan ditemani oleh beberapa orang keluarganya menuju ke tempat dimana Umamah baru saja dikuburkan. Lalu, sang penggalipun segera melakukan tugasnya, dan tanpa diduga-duga, tiba-tiba di sebuah sudut galian, Azarudin melihat sebuah kantong yang berwarna putih. Dengan penuh penasaran, Azarudin meminta kepada Bapak penggali untuk mengambil kantong tersebut.
"Tolong ambilkan kantong itu. Barang itu yang aku cari," kata Azarudin.

Namun belum usai ia melampiaskan kegembiraannya, tiba-tiba pandangan Azarudin kembali tertuju pada kain putih lagi.
"Wahai penggali kubur, bukankah itu kain kafan jasad saudaraku, kalau begitu tolong digali lagi biar aku bisa melihat jasadnya," kata Azarudin.
Setelah menggali dan melihat kain kafannya, sang penggali membersihkan tanah yang ada di kain kafan itu. Dengan penuh penasaran, maka dibukalah sedikit kain kafan tersebut. Namun, belum selesai jasad Umamah terlihat jelas, tiba-tiba di bawah kaki almarhumah keluar api yang sangat besar.

Balasan Allah SWT.
Melihat keanehan yang terjadi, Azarudin dan orang-orang yang ada ditempat itu merasa keheranan. Maka segera saja sang penggali menimbun tanah makam Umamah dan meratakan kuburan itu. Usai meratakan tanah, semuanya akhirnya pulang ke rumah masing-masing.

Setelah melihat peristiwa itu, Azarudin segera menemui ibunya yang sedang duduk di ruang tamu.
"Wahai ibu, bagaimana perilaku kakakku?" tanya Azarudin.
Melihat anaknya yang tiba-tiba bertanya seperti itu, ibunya berkata,
"Mengapa kamu tanyakan tingkah laku saudaramu, padahal ia telah meninggal dunia."

Azarudin tetap meminta ibunya supaya memberitahu perilaku kakaknya.
Karena didesak, akhirnya ibunya menjawab,
"Kakakmu itu sering kali ketika malam, mengintai rumah-rumah tetangga untuk mendengar pembicaraan mereka. Lalu disampaikan kepada orang lain, dia suka mengadu domba dan hasut. Akhirnya, tentangga satu dengan lainnya bertengkar dan tidak bertegur sapa."

Karena itu, siapa yang ingin selamat dari siksaan kubur haruslah menjauhkan diri dari sifat Namimah, sifat mengadu domba supaya selamat dari siksaan kubur dan mudah baginya menjawab pertanyaan Malaikat Munkar Nakir.

Selasa, 12 Juli 2011

Pedagang Nakal | Liang Lahat Penuh Ular

Berprofesi sebagai pedagang merupakan pekerjaan yang mulia. Namun jika berbuat nakal dan curang, justru akan menyisakan siksa kubur. Seperti yang dialami oleh seorang pedagang nakal di zaman sahabat yang terpaksa dikubur bersama ular karena semua tanah yang digali selalu muncul ular.

Kisahnya.
Diriwayatkan dari Abdul Hamid bin Mahmud Al-Maghuli.
Ketika duduk bersama dengan Ibnu Abbas r.a, tiba-tiba datanglah sekelompok kaum yang tampak risau. Dari wajahnya yang asing, Abdul dan temannya tahu jika mereka bukan penduduk sekitar.

Sekelompok kaum tersebut melintas mendekat dan berkata,
"Kami berangkat dari rumah dengan maksud menunaikan haji dan ada seorang teman kami yang ketika sampai di daerah Dzatus Shafah meninggal dunia, kemudian kami mengurusnya."

Liang Lahat Penuh Ular.
"Lalu apa yang terjadi selanjutnya, bukankah itu perbuatan yang mulia," tanya Abdul.
"Benar, tetapi ketika kami menggali tanah untuk kuburnya, ternyata galian tanah itu penuh dengan ular," jawab sekelompok kaum itu.
"Jika demikian, galilah di tempat yang lain," kata Abdul.
"Kami tinggalkan tempat itu dan kami menggali lagi di tempat lain. Tetapi di tempat yang lain itu pun sama saja, liang lahatnya penuh dengan ular," jawab mereka.
"Carilah tempat yang lain," ujar Abdul lagi.
"Sama saja, kami tinggalkan tempat itu dan menggali kubur untuk yang ketiga kalinya dan ternyata di tempat itu pun liang lahatnya penuh dengan ular. Kemudian kami tinggalkan mayat itu dan kami datang kepadamu," kata sekelompok kaum yang putus asa itu.

Mendengat kisah yang cukup mengherankan itu, akhirnya Ibnu Abbas r.a menyarankan agar sekelompok kaum itu menguburkan mayat temannya di mana saja.
"Itu adalah amal perbuatan yang ia lakukan sendiri. Pergilah dan kuburlah mayat itu. Demi Allah, seandainya kamu menggali seluruh bumi niscaya kamu akan selalu menjumpai uar di dalamnya. Beritakan hal ini kepada kaumnya," kata Ibnu Abbas.

Mencampur Gandum Asli dengan Tangkainya.
Sekelompok kaum itu akhirnya dengan terpaksa menguburkan mayat temannya bersama ular-ular di liang lahat. Setelah menguburkannya, mereka meneruskan perjalanan hajinya.
Seusai musim haji, sekelompok kaum itu memberitahukan peristiwa yang memilukan itu kepada istri si mayat. Tentu saja istri almarhum menangis mendengar penuturan itu. Ia tidak menyangka jika suaminya begitu cepat meninggalkan dirinya dan keluarganya untuk selama-lamanya.

"Apa yang bias dia (almarhum) lakukan sewaktu hidupnya dulu?" tanya sekelompok kaum itu.
Istrinya menjawab,"Ia dulu berjualan bahan makanan, yaitu gandum. Setiap hari ia mengambil sebagian gandum dagangan itu untuk dimakan, kemudian sebanyak gandum yang dia ambil diganti dengan tangkai gandum yang warnanya serupa, lalu ditumbuk dan dicampur dengannya."

Oleh karena itu, barang siapa yang ingin selamat dari fitnah kubur maka ia harus menjauhkan diri dari segala bentuk kecurangan dan perbuatan-perbuatan dosa lainnya.
Wallahu A'lam.

Kamis, 02 Juni 2011

Lalaikan Shalat Dihantam Batu Besar

Kehidupan alam barzah atau alam sesudah dunia adalah benar adanya.
Di alam tersebut apabila manusia semasa hidupnya melakukan kebajikan maka ia akan mendapatkan nikmat kubur, namun apabila melanggar perintah Allah SWT, amak azab kubur akan menantinya.

Pada suatu hari dalam sebuah majelis, Rasulullah SAW bersabda,
"Sesungguhnya semalam aku telah bermimpi, telah datang padaku dua malaikat, keduanya diutus Allah SWT supaya mendatangiku."

Selanjutnya Rasulullah SAW berkisah tentang mimpi yang dialaminya semalam.
Dalam mimpi itu Beliau mendatangi dua orang laki-laki, seorang laki-laki sedang tidur telanjang, sedangkan seorang laki-laki yang lain memegang batu besar.

Dihantam Batu Besar.
Dalam mimpi tersebut Rasulullah SAW melihat batu yang dibawa oleh salah satu laki-laki itu kemudian dihantamkan tepat di kepala laki-laki yang tidur telanjang.
Akhirnya kepala laki-laki tersebut pecah dengan keluar banyak darah.
Batu besar terpental beberapa meter dari laki-laki yang telentang tadi, kemudian laki-laki yang menghantamkan batu tersebut mengikutinya lalu memungut kembali batu besar tersebut.

Pada saat yang bersamaan, kepala laki-laki yang dihantam batu itu utuh kembali seperti tidak pernah terjadi apa-apa, kemudian laki-laki yang memegang batu mendatanginya lagi dan menghantamkan kembali batu besar itu ke kepala laki-laki yang terlentang, hingga pecah dan berdarah.
Kejadian itu berlangsung terus menerus.

Hingga kemudian bertanyalah Rasulullah SAW kepada dua malaikat yang bersamanya,
"Wahai malaikat, apa yang telah diperbuat mereka semasa hidup di dunia."
"Mereka telah menerima azab kubur,lelaki itu semasa hidupnya telah mengingkari kitab suci Al Qur'an, dan tidak hanya itu, kemudian ia menentang isinya dan melalaikan shalat fardhu, jelas malaikat.

Semua itu adalah pelajaran yang dapat diambil hikmahnya bagi mereka yang kerap melalaikan shalatnya, sebagaiman firman Allah SWT,
"Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai dari shalatnya."
(QS. Al Maa'un: 4-5).

Rasulullah SAW bersabda,
"Kubur itu pertama tempat yang menuju akhirat, maka apabila selamat dalam kubur, maka yang dibelakangnya lebih ringan, dan jika tidak selamat dalam kubur maka yang dibelakangnya lebih berat daripadanya."

Minggu, 08 Mei 2011

Takziyah Kubur

Betapa besarnya faedah dari ziarah kubur atau takziyah ini.
Kita bisa ingat akan mati.
Semuanya akan menyusul ke liang lahat tak peduli jabatan dan kekayaan.
Semuanya sama.
Jadi tak pantaslah kita berlaku sombong di muka bumi ini dengan alasan apapun.

Semoga kita semua masih diberi kekuatan untuk bertakziah kepada orang tua dan kerabat kita yang sudah meninggal dunia terlebih dulu.

Minggu, 03 April 2011

Kegelisahan Ahli Kubur

Amal ibadah seseorang berpengaruh bagi mereka yang ada di dalam kuburnya.
Hal inilah yang dialami oleh seorang ahli kubur yang galau, gelisah lantaran tak ada seorangpun yang berdoa atau mengirimkan pahala kepadanya.

Dikisahkan bahwa ada seorang pemuda yang telah meninggal dunia sedang mengalami kegalauan di dalam kuburnya.
Ahli kubur tersebut datang menemui Tsabit Al Banani, seorang ulama di dalam tidurnya.
Roh pemuda tersebut datang dalam keadaan berserabut, wajahnya pucat pasi, cemas dan gundah gulana.
Tsabit dapat melihat dengan jelas di dalam tidurnya itu, pemuda tersebut berjalan dengan tangan kosong sambil air matanya mengalir.


Sedangkan dalam waktu yang bersamaan, Tsabit juga melihat semua ahli kubur lainnya memakai pakaian outih bersih serta membawa makanan beraneka macam.
Tsabit pun lantas memandangi mereka satu persatu utnuk melihat kondisi yang sebenarnya terjadi.
Pasalnya, roh pemuda tersebut sangat kontras dengan apa yang dialami oleh roh lainnya yang terlihat begitu gembira.

Tak lama kemudian Tsabit lantas bertanya kepada roh pemuda tersebut mengenai keadaannya bisa sampai demikian.
"Apa yang membuatmu bersedih wahai ahli kubur?" tanya Tsabit.
"Aku sedih karena tidak ada seorang pun di dunia ini yang mendoakan serta bersedekah untukku," jawab pemuda itu.
"Berbeda dengan ahli kubur lain, semuanya mempunyai keluarga dan sanak saudar yang seringberdoa dan bersedekah untuk mereka pada setiap malam Jumat," ujar pemuda itu lagi.

Roh pemuda tersebut lantas menceritakan bahwa ibunya sudah menikahlagi dan mulai lupa untuk berdoa dan bersedekah untuknya.
"Kini aku telah putus asa dan senantiasa bersedih serta cemas sepanjang masa meratapi nasibku di alam kubur," kata pemuda itu memberitahu, bahwa di saku bajunya ada uang seratus dinar warisan ayahnya.
Hanya dengan uang tersebut ibunya akan percaya dengan apa yang akan dikatakan Tsabit.

Berlanjut gan...
Lain kali aku posting kelanjutannya.

Kamis, 24 Maret 2011

Jangan Menjadi Suami Zalim

Semoga kita selalu terhindar dari suami zalim.


Selalu terjaga dari sifat zalim, sebab sebagai suami kita diwajibkan untuk menyayangi dan memperlakukan istri dengan baik sesuai dengan ajaran Islam.

Rabu, 02 Maret 2011

Kondisi Jenazah di Alam Kubur

Kali ini Kisah dan Berita Alam Kubur akan menceritakan tentang kondisi jasad si mayit.
Kisah diambil dari beberapa hadits dan riwayat.

Kisahnya...
Memang sebuah pengalaman yang mungkin terlupakan dialami oleh Umar bin Abdul Aziz r.a saat dirinya berada di pemakaman salah satu saudaranya.
Betapa tidak, di pemakaman tersebut, dirinya diberi kesempatan untuk berbincang dengan ahli kubur untuk merasakan pengalaman di dalamnya.

Pada sebuah kesempatan, Umar bin Abdul Aziz mengurus salah satu jenazah keluarganya yang baru saja meninggal dunia.
Beliau mengikuti tiap proses pemakaman, mulai dari memandikan jenazah, menyalatinya hingga menguburkannya.


Namun, sesuatu telah terjadi tatkala mayat telah di masukkan liang lahat.
Tiba-tiba para mayat yang ada di kuburan tersebut memanggil-manggil nama Umar.
"Sesungguhnya salah seorang ahli kubur memanggilku dari belakan.Maukah kalian aku beritahu apa yang ia katakan kepadaku?" kata Umar sambil menghadap orang-orang yang bertakziah.
"Tentu," jawab para pentakziah.
"Ahli kubur itu memanggilku dan berkata, " Maukah kuberitahu apa yang akan dialami oleh orang yang kau cintai ini?" kata Umar.

Keadaan MAYAT.
Umar lantas menceritakan bahwa kain kafan para mayat dibakar, dirobek badannya, dan disedot darahnya, serta dikunyah dagingnya.
Bahkan Umar juga diberitahu kondisi anggota badan para jenazah.

Anggota tubuh para jenazah tersebut dicabut satu persatu hingga terpisah mulai dari telapak tangannya, lalu dari tangan ke lengan, dan dari lengan menuju pundak.
Kemudian dicabut pula lutut dari pahanya, lantas lutut dari betisnya dan dari betis menuju telapak kakinya.

Sambil menangis, Umar bin Abdul Aziz melanjutkan ceritanya bahwa umur di dunia ini hanya sedikit.
Kemuliaan di dalamnya adalah kehinaan.
pemudanya akan menjadi renta dan yang hidup di dalamnya akan mati.
Celakalah bagi mereka yang tertipu olehnya.

"Ketika semuanya berlalu dan maut datang memanggil, lihatlah berapa dekat kuburan dengan tempat tinggalnya," ujar Umar.
"Tanyakan kepada orang kaya, apa yang tersisa dari kekayaannya.Tanyakan pula kepada orang fakir, apa yang tersisa dari kefakirannya," tanya salah seorang pentakziah kepada Umar.

Umar menuturkan, kulit para mayat yang ada di kuburan tersebut warnanya menjadi pudar, dagingnya dikunyah-kunyah dan wajahnya terlumuri tanah.
Hilanglah keindahan tubuhnya yang selama ini dibanggakan semasa hidupnya.
Tulangmya meremuk, badan membusuk dan dagingnya tercabik-cabik.
"Tak ada satu orangpun yang dapat menyelamatkannya, tak terkecuali para budak yang mereka miliki,"kata Umar.

Tak Bisa BERAMAL.
Umar juga bercerita bahwa Allah SWT tak membekali si mayat dengan kasur, bahkan tongkat untuk bertopang sekalipun.
Padahal dahulu di rumah mereka merasakan kenikmatan.

Sementara itu, kini para mayat tenggelam di bawah benaman tanah.
Sudah tak ada bedanya lagi antara siang atau malam bagi mereka.
Tak ada lagi kesempatan untuk beramal.

Mereka berpisah dengan kekasih dan keluarganya.
Istri-istrinya dinikahi oleh orang lain.
Anak-anaknya bebas bermain.
Kerabatnya sibuk membagi-bagi rumah dan harta peninggalannya.
Diantara mereka ada juga yang dilapangkan kuburnya.
Diberi kenikmatan dan bersenang-senang dengannya di alam kubur.

Umar lantas menangis dan mengatakan bahwa menjadi penghuni kubur harus telah bersiap dengan segala amal perbuatan yang akan dipertanggungjawabkan.
Kita semua tak pernah tahu keputusan apa yang akan diturunkan oleh Allah SWT di alam kubur.
Tak lama kemudian, dirinya beserta para pentakziah pun meninggalkan tempat pemakaman.

Wallahu A'lam...

Selasa, 08 Februari 2011

Carilah Bekal di Alam Kubur Nanti

Ayo rek podo golek sangu kanggo mengko lek wes mati.
Ning alam kubur ben tentrem lan nyaman lan padang.

Akeh kisahe alam kubur sing katon.
Akeh mayit sing sek utuh sak wise dikubur puluhan tahun.


Ugo akeh sing katon mayit sing amburadul ora karuan.
Semoga kita meninggal dalam keadaan khusnul khatimah.

Selalu ingat akan alam kubur, kisah alam kubur yang terjadi merupakan suatu peringatan buat kita semua agar selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Minggu, 30 Januari 2011

Dapat Nikmat Kubur Karena Sabar

Berita alam kubur kali ini akan menceritakan tentang manusia yang karena berbekal sabar, orang tersebut mendapat nikmat kubur.

Berikut ini kisahnya.
Suatu hari, ada seorang muslim yang taat bernama Mutraf bin Abdullah Al-Harsyi sedang pergi ke masjid hendak menunaikan shalat jumat.
Setelah shalat jumat dia ingin menunaikan shalat dua rakaat di suatu makam.

Setelah sampai di makam, Mutraf segera melaksanakan shalat, kemudia beristirahat sejenak di bawah pohon yang rindang.
Karena mungkin kecapekan, Mutraf jadi mengantuk.

Antara sadar dan tidak, dirinya bertemu dengan salah satu penghuni kubur yang keluar dari salah satu makam.


"Engkau telah mengerjakan sesuatu yang tidak dikerjakan olehku.
Padahal dua rakaat itu bagiku lebih baik daripada dunia dan seisinya ini,"
kata orang yang keluar dari makam tersebut.
"Kuburan siapa saja yang ada disini?" tanya Mutraf.
"Kuburan orang yang baik-baik dan semuanya muslim," jawab ahli kubur itu.

Dalam percakapan itu, Mutraf makin penasaran terkait ahli kubur.
Dia penasaran siapa saja yang ada di dalam kubur dan amalan apa yang telah dilakukannya.

"Siapakah yang paling mulia diantara kalangan ahli kubur disini?" tanya Mutraf.
"Kuburan itu," jawab ahli kubur sambil menunjuk pada sebuah makam yang ada di paling pojok.

Mutrap berharap dapat bercakap-cakap dengan ahli kubur yang ditunjuk itu.
Dan ternyata Allah SWT mengabulkan permintaannya.
Tiba-tiba ahli kubur yang masih muda belia keluar dari kuburnya dalam keadaan gembira.

Ahli kubur yang masih muda tersebut nampak berbeda dengan ahli kubur yang sebelumnya dia jumpai.
"Betulkah engkau ahli kubur yang paling mulia disini?" tanya Mutraf.
"Mereka mengatakan bahwa diriku demikian," jawabnya.

"Apa yang telah menyebabkan dirimu menjadi ahli kubur yang paling mulia?" tanya Mutraf.

"Walaupun aku masih muda, tapi telah banyak mengerjakan ibadah haji dan umrah, berperang di jalan Allah dan beramal sholeh.
Di samping itu setiap kalh aku ditimpa musibah, aku selalu bersabar dan tawakal kepada Allah SWT.
Itulah yang menyebabkan aku memperoleh kemuliaan tersebut,"
jawab ahli kubur muda itu.

Mutraf kagum dengan jawaban ahli kubur muda itu.
Betapa tidak, dalam usianya yang masih cukup muda, ahli kubur tersebut sudah berjuang di jalan Allah dengan sabar dan ikhlas.

Mutraf banyak mendapat pelajaran dan hikmah dari kejadian tersebut.
Setelah mendapatkan penjelasan itu, Mutraf sadar dari tidurnya yang setengah tidur setengah tidak tadi.

Rabu, 12 Januari 2011

Ziarah Kubur

Islam menganjurkan untuk berziarah kubur.
Tujuan utama dari ziarah kubur adalah untuk mengingatkan bahwa kelak kita juga akan meninggal seperti mereka.

Janganlah pergi berziarah kubur dengan maksud meminta kepada ahli kubur.
Jika minta, mintalah hanya pada Alloh semata.


Waktu yang tepat untuk ziarah kubur adalah kamis sore atau jumat siang setelah melakukan sholat jumat.
Mari kita selalu berziarah ke kuburan.

Jika kita rutin mendoakan leluhur dengan ziarah, Insya Alloh anak cucu kita juga akan melakukan hal yang sama seperti kita.