Cerita Tentang Para Ahli Kubur

Selasa, 28 Desember 2010

Siksa Kubur Dikalungi Api

Siksa Kubur Orang Kikir.
Setiap perbuatan pasti ada balasannya.
Bukan hanya di akhirat saja, namun juga di alam kubur pun juga mendapat siksa, mendapat balasan yang setimpal atas perbuatannya.

Ini ada sebuah kisah Siksa kubur yang diterima oleh orang kikir alias bakhil dan pelit.

Diceritakan dari Ibnu Hajar bahwa ada serombongan orang dari kalangan Tabi'in yang pergi berziarah ke rumah Abu Sinan.
Baru sebentar tandang, Abu Sina mengajak ziarah ke tetangganya yang sedang berduka.

Sesampainya di sana mereka mendapati saudara almarhum menangis karena sedih ditinggal mati.

"Apakah kamu tidak tahu bahwa kematian itu merupakan takdiq yang mesti dijalani oleh setiap orang?" tanya salah seorang tamu.

"Itu aku tahu. Akan tetapi aku sangat sedih karena memikirkan siksa yang telah menimpa saudaraku ini," jawab saudara almarhum.

"Apakah engkau mengetahui perkara yang ghaib?" tanya tamu lagi.
Saudara almarhum pun menceritakan pengalamannya saat berada di kuburan ketika semua orang telah pergi.

"Ketika aku menguburkan dan meratakan tanah saudaraku, di atasnya telah terjadi sesuatu yang menakutkan," ujar saudara almarhum.


Saudara almarhum melanjutkan ceritanya.
"Ketika itu orang-orang telah pulang, tapi aku masih duduk di atas kuburnya.
Tiba-tiba terdengar suara dari jeritan dan rintihan dalam kubur.
Mereka tinggalkan aku seorang diri menanggung siksa.
Padahal aku mengerjakan puasa dan shalat. Jeritan itu betul-betul membuatku menangis karena kasihan.
Aku coba menggali kuburnya karena ingin tahu apa yang sudah terjadi di dalamnya."

Saudara almarhum pun terkejut bukan kepalang.
Ternyata di dalam kubur almarhum itu telah penuh dengan api.
Leher si mayat ada rantai dari apa.

Karena kasihan kepada saudaranya, dirinya mencoba untuk melepaskan rantai itu dari lehernya.
Tapi dirinya tak kuasa menolong lantaran tangannya terbakar saat mengulurkannya.

Tak Pernah Zakat.
Untuk meyakinkan para tamu, saudara almarhum lantas menunjukkan tangannya yang masih hitam dan mengelupas kulitnya karena jilatan api dari alam kubur.

Saudara almarhum meneruskan ceritanya.
"Aku terus menimbun kembali kubur itu dengan tanah dan segera pulang ke rumah.
Bagaimana aku tidak menangis apabila mengingat kejadian itu?" katanya.

"Apa yang sudah dilakukan oleh saudaramu ketika di dunia?" tanya para tamu.
"Dia tidak pernah sekalipun mengeluarkan zakat hartanya," jawabnya.

Dengan jawaban tersebut, teman-teman Abu Sinan pun membuat kesimpulan tentang kebenaran ayat suci Al-Qur'an.

"Janganlah mereka yang bakhil itu menyangka terhadap rezeki yang diberikan oleh Allah kepada mereka bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka.
Sebenarnya kebakhilan itu buruk bagi mereka.
Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat."

Kisah Islamiah yang lain dapat dibaca dalam blogku yang satu ini.
Kisah Islamiah

Sabtu, 18 Desember 2010

Senin, 13 Desember 2010

Kuburan Berkijing

Kuburan Berkijing.
Kuburan berkijing ini maksudnya adalah kuburan yang diberi batas berupa batu bata di sekeliling kuburan dan batu nisan yang ada di tengahnya.

Kuburan dikijing ini tujuannya adalah agar makam yang ada tidak tertindih atau terdesak oleh makan yang baru.

Lalu bagaimana menurut Islam ya apakah makam yang berkijing ini di perbolehkan atau malah dilarang ya.

Dari beberapa sumber ada yang mengijinkan, namun ada pula yang tidak mengijinkan.
Kalo menurutku sih jika tujuannya baik dan tidak memiliki rasa pamer, maka ya boleh boleh saja.

Kamis, 09 Desember 2010

Cintailah Rasulullah SAW

Cintailah Rasulullah SAW.
Beliau adalah qudwah dan teladan.
Kita harus sangat terikat dengannya, toleransi dan memudahkan.

Indonesia terkenal dengan orangnya yang baik hati.
Hendaknya hal ini dipertahankan dengan sikap toleran.

Jika umat Islam ingin sukses, ia harus produktif lewat jalan memproduksi, menanam dan melahirkan ide-ide baru.
Jika tak produktif, umat Islam akan terbelakang.

Senin, 06 Desember 2010

Kuburan

Siapa yang tak takut melintasi kuburan.
Kalau kita melintasi sebuah pemakaman, kita disunnahkan untuk memberikan salam kepada ahli kubur.

Selain mendoakan para ahli kubur, juga untuk mengingatkan agar kita selalu ingat akan mati.
Mati yang kapan saja bisa menjemput.

Hal lainnya, kalau kita selalu memberikan salam kepada ahli kubur kala melintasi kuburan, kita harap kelak kita juga akan diberi salam oleh yang melintasi kubur kita.